Perkebunan Teh Kaligua yang dibuka pada tahun 1879 mempunyai luas 600 hektar. Pada tahun 1918 dibuka pabrik teh dengan produk unggulan Teh Hijau. Proses pembuatan pabrik teh berlangsung di zaman kolonial. Salah satu material yaitu Ketel Uap harus diarak ke atas sejauh 15 kilometer. Rute perjalanan yang naik turun melewati hutan dan perbukitan tentu sangat berat. Sebagai upaya untuk memberikan semangat dan hiburan, diiringi tarian ronggeng.Â
Pada tahun 1 Juni 1971 Pabrik Teh Kaligua merubah produksinya dari teh hijau ke teh hitam. Pada tanggal tersebut dijadikan sebagai hari lahir pabrik teh Kaligua. Menurut manager Semugih Kaligua Riyanto Atmojo setiap tanggal 1 Juni dijadikan momentum kebangkitan dan kejayaan. Semangat pendiri pabrik yang penuh semangat dalam segala keterbatasan tetapi punya tekad untuk mensejahterakan masyarakat.Â
Kini sudah berganti era, masa keemasan perkebunan telah berlalu. Kekayaan dan keindahan alam yang dimiliki dikembangkan menjadi wisata agro. Kekayaan dan kesejahteraan akan tercapai lagi melalui pariwisata. Sejarah pengangkatan ketel uap bisa menjadi event yang banyak dikunjungi wisatawan. Dimana wisatawan membelanjakan uangnya untuk melihat event, penginapan, makan minum dan oleh-oleh. Sehingga semua merasakan manfaat adanya pariwisata di perkebunan teh Kaligua.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H