Setiap menjelang berbuka puasa banyak masyarakat kita yang melakukan kegiatan berbagi makanan atau takjil. Makanan tersebut diantar ke tetangga terdekat, mushola, masjid, panti asuhan atau di pusat keramaian masyarakat. Banyak pula masjid atau mushola yang melaksanakan buka puasa bersama dengan jamaah atau menyediakan makanan untuk para musafir. Sumber makanan tersebut diambil dari masyarakat yang dikoordinir secara bergilir.Â
Kegiatan seperti ini sudah menjadi tradisi masyarakat kita. Selain saat berbuka puasa, ada lagi pada saat tadarusan setelah shalat taraweh. Tradisi semacam ini sebagai perwujudan rasa cinta pada Allah SWT, berbagi suka menyambut bulan suci ramadhan dan rasa persaudaraan sesama muslim. Mereka berbondong-bondong menyambut kegiatan ini dengan suka cita dengan cara memasak sendiri atau pesan pada penjual makanan. Sehingga roda ekonomi terus berputar walau bulan puasa, dan memupuk rasa persaudaraan yang semakin erat.Â
Ada lagi tradisi yang dilakukan masyarakat Islam Indonesia saat menjelang bulan ramadhan dan menjelang hari raya yaitu unggah-unggahan dan udun-udunan. Kegiatan ini berupa berbagi makanan yang berupa nasi takir yang diantar ke tetangga. Tradisi ini sebagai bentuk penghormatan kepada keluarga kita yang sudah meninggal dunia. Memasuki bulan puasa dengan berziarah mengirim doa untuk keluarga yang sudah meninggal dunia.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H