Dalam satu perjalanan menyusuri wilayah Gandoang di Kecamatan Salem banyak sekali tantangan alam yang harus dilalui. Tetapi kendala alam yang kita hadapi tidak menyiutkan nyali malah menjadi tantangan untuk menaklukannya. Tantangan pertama adalah jalanan berkelok dan naik turun melintasi Gunung Lio yang berkabut dan rawan longsor.Â
Setelah melewati beberapa desa yang masuk kategori datar tibalah kembali tantangan berikutnya berupa sungai, sawah ladang dan sungai. Nah disinilah serunya kita menggunakan getek atau rakit sebagai sarana transportasi yang menjadi penghubung mobilitas masyarakat.Â
Desa Gandoang yang berada dibawah kaki Gunung Sagara / Kumbang dan dilintasi Sungai Cigunung dan beberapa anak sungai yang bermuara di Sungai Pemali. Letak sungai yang jauh dari jalan desa memaksa kita untuk melintasi karena satu-satunya akses jalan. Sungai menjadi sarana transportasi penting baik untuk jalur ke ladang atau hutan juga digunakan untuk mengangkut hasil kebun.Â
Getek yang terbuat dari bambu bisa digunakan untuk keduanya yaitu orang dan barang. Tetapi sarana ini juga terbatas kemampuannya hanya bisa digunakan pada saat tertentu. Tentu pada saat kemarau dan banjir tidak bisa digunakan karena debit airnya.Â
Mereka mendambakan jembatan untuk kemudahan transportasi dan mobilisasi warga. Tetapi faktor dan kondisi alam menjadi kendala perlu dirumuskan formula jenis jembatannya.Â
Potensi lokal yang berlimpah seperti beras, beras merah, gula aren, kerajinan bambu, durian, pisang dan jenis hasil ladang lainnya butuh kemudahan transportasi agar harganya terjaga. Getek memegang peranan penting dalam mengangkut komoditi lokal untuk dipasarkan di daerah lain.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H