Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tari Lengger Masih Diminati Generasi Muda Banyumas

3 Februari 2022   14:53 Diperbarui: 3 Februari 2022   14:59 1356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita berkunjung ke Banyumas Kota Lama kita akan menjumpai satu bangunan bernama "Rumah Lengger". Lengger atau yang disebut Ronggeng adalah kesenian khas Banyumas yang dimainkan oleh 2 - 4 pemain laki-laki yang didandani seperti perempuan. 

Di Banyumas sendiri kesenian ini masih ada dan berkembang sampai sekarang, bahkan diminati generasi muda untuk belajar. Pemerintah daerah sangat mendukung terhadap kesenian Lengger dengan memberikan fasilitas Rumah Lengger dan sekolah untuk mencetak tenaga terampil bidang kesenian di SMK Negeri 3 Banyumas. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Tari lengger merupakan pengembangan Tari yang lebih dahulu ada yaitu "Tayub". Tarian ini diiringi musik calung dan gamelan yang terbuat dari bambu. Tarian yang berasal dari kata " Eling Ngger" menceritakan nasehat dan pesan kepada setiap orang untuk bersikap baik, mengajak dan membela kebenaran. 

Ada juga yang mengatakan dari kata "Leng" atau lobang dan "Jengger" yang biasa terdapat di kepala ayam jago. Makna kata itu bisa diartikan dikira perempuan ternyata laki-laki. Apalagi ciri utama dari Tari Lengger yaitu gerakan bokong atau geyol, gedheg dan sampur, diperankan dengan sempurna sehingga banyak orang terkecoh. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Menurut salah seorang penari Lengger yang ditemui di Rumah Lengger, Chiko (16) yang juga merupakan siswa SMK Negeri 3 Banyumas. Dirinya tertarik menekuni Tari lengger karena panggilan jiwa dan kepedulian terhadap seni tradisi Banyumas. Dia sudah siap dengan segala konsekuensi yang dia terima dari masyarakat luar. 

Konotasi jelek dari masyarakat luar Banyumas sebagai akibat menjalani profesi penari lengger yang gemulai padahal seorang laki-laki. Tapi kepedulian nya pada Banyumas, pengaruh keluarga dan lingkungan menjadikannya sosok yang tangguh memegang prinsip untuk melestarikan kesenian Banyumas. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun