Jika kita berkunjung ke Banyumas Kota Lama kita akan menjumpai satu bangunan bernama "Rumah Lengger". Lengger atau yang disebut Ronggeng adalah kesenian khas Banyumas yang dimainkan oleh 2 - 4 pemain laki-laki yang didandani seperti perempuan.Â
Di Banyumas sendiri kesenian ini masih ada dan berkembang sampai sekarang, bahkan diminati generasi muda untuk belajar. Pemerintah daerah sangat mendukung terhadap kesenian Lengger dengan memberikan fasilitas Rumah Lengger dan sekolah untuk mencetak tenaga terampil bidang kesenian di SMK Negeri 3 Banyumas.Â
Tari lengger merupakan pengembangan Tari yang lebih dahulu ada yaitu "Tayub". Tarian ini diiringi musik calung dan gamelan yang terbuat dari bambu. Tarian yang berasal dari kata " Eling Ngger" menceritakan nasehat dan pesan kepada setiap orang untuk bersikap baik, mengajak dan membela kebenaran.Â
Ada juga yang mengatakan dari kata "Leng" atau lobang dan "Jengger" yang biasa terdapat di kepala ayam jago. Makna kata itu bisa diartikan dikira perempuan ternyata laki-laki. Apalagi ciri utama dari Tari Lengger yaitu gerakan bokong atau geyol, gedheg dan sampur, diperankan dengan sempurna sehingga banyak orang terkecoh.Â
Menurut salah seorang penari Lengger yang ditemui di Rumah Lengger, Chiko (16) yang juga merupakan siswa SMK Negeri 3 Banyumas. Dirinya tertarik menekuni Tari lengger karena panggilan jiwa dan kepedulian terhadap seni tradisi Banyumas. Dia sudah siap dengan segala konsekuensi yang dia terima dari masyarakat luar.Â
Konotasi jelek dari masyarakat luar Banyumas sebagai akibat menjalani profesi penari lengger yang gemulai padahal seorang laki-laki. Tapi kepedulian nya pada Banyumas, pengaruh keluarga dan lingkungan menjadikannya sosok yang tangguh memegang prinsip untuk melestarikan kesenian Banyumas.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H