Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semar Mbangun Khayangan, Refleksi Masyarakat Pandansari dalam Menyikapi Pagebluk

19 Oktober 2021   18:59 Diperbarui: 19 Oktober 2021   19:06 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari semenjak zaman dahulu wayang dijadikan sebagai media edukasi dan menyampaikan pesan. Bahkan Sunan Kalijaga menggunakan wayang untuk menyiarkan dan menyebarkan ajaran agama Islam. 

Begitu juga untuk saat ini, wayang terbukti masih ampuh untuk menyampaikan pesan-pesan pembangunan seperti yang dilakukan di masyarakat Desa Pandansari, Paguyangan. Pagelaran Wayang Kulit yang dilaksanakan Dinbudpar Kabupaten Brebes sebagai support untuk event IndonesiaGaruda dengan lakon Semar Mbangun Kayangan oleh dalang Ki Rakim Hardono. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Semar Mbangun Khayangan merupakan refleksi sikap masyarakat Pandansari dalam menghadapi pagepluk. Bagaimana sikap masyarakat dalam mencegah penularan virus, berkegiatan dan tetap produktif di rumah, penerapan protokol kesehatan sampai pada masa adaptasi setelah pandemi. 

Dengan senjata Kalimasada, Semar berperang melawan kebatilan  menjaga dan melindungi keluarga Pandawa. Masyarakat berperang melawan pandemi dengan mematuhi kebijakan pemerintah dan melindungi keluarga dengan penerapan protokol kesehatan dan pola hidup sehat. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Antusiasme masyarakat yang berbondon-bondong menyaksikan pagelaran wayang kulit membuat pesan yang ingin disampaikan tercapai. Hal tersebut membuat rasa harus dan bangga pada masyarakat Pandansari. Hal ini juga dirasakan salah satu pengunjung yang juga Kasie Sejarah dan Nilai Tradisi Dinbudpar Brebes Bapak Mohammad Sopan. Di era globalisasi dan digital namun masyarakat Pandansari masih menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi lokal. 

Dia mengatakan'"Pagelaran wayang kulit pagelaran yang mahal namun budaya luhur yang dikandungnya tidak bisa diukur dengan materi. Maka kesempatan langka ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk ditonton dan didokumentasikan untuk kita wariskan kepada anak cucu kita nanti, " katanya. 

(|KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun