Kisah romantis dan kisah percintaan selalu menarik perhatian. Kisah Romeo dan Julliet atau Khais dan Laila banyak dipentaskan dalam berbagai lakon drama atau film. Â Seperti juga kisah cinta dari Winduaji, Kisah Mas Jukung dan Yu Welah.Â
Kisah cinta ini  tidak seperti cinta muda-mudi pada umumnya, namun kisah cinta yang penuh inspiratif. Sosok Mas Jukung dikenal sebagai pemuda yang tampan, rajin, kokoh dan giat bekerja. Setiap hari dia membantu ayahnya berkebun dan sore hari mencari ikan untuk lauk makan keluarganya.
Di desa tersebut juga ada gadis cantik yang juga merupakan kembang desa cucu Kaki Dayun. Gadis cantik bernama Welah atau biasa disebut Yu Welah sosok yang bukan saja cantik wajahnya namun juga budi pekertinya. Keduanya saling jatuh cinta karena setiap hari bertemu saat yang satu mencari ikan dan satunya mencuci baju.Â
Kaki Dayun sosok yang  kharismatik tak ingin cucunya mendapatkan jodoh yang tidak pas. Sebagai kembang desa tentu banyak pemuda yang menyukainya. Maka untuk mendapatkan jodoh yang pas diadakan sayembara bela diri. Pemenangnya berhak bersanding dengan Yu Welah.Â
Akhirnya merekapun menikah dihadiri seluruh warga desa. Pernikahan mereka meriah dengan suguhan aneka makanan dan hiburan wayang orang. Sega Nyangku dan Cimplung Bodin serta Kelapa menjadi suguhan favorit diacara tersebut. Semuanya bersuka cita menyaksikan kebahagiaan mereka. Namun sayang pernikahan mereka belum  mempunyai keturunan.Â
Kehidupan mereka didedikasikan untuk masyarakat dan Waduk Penjalin. Perahu adalah moda transportasi terpenting saat itu bagi masyarakat Winduaji. Jukung adalah perahu dan Welah adalah papan pengayuh untuk laju perahu.
Kehidupan yang bahu membahu, bergotong royong, saling bekerjasama. Kehidupan yang berwibawa dari Kaki Dayun, Mas Jukung dan Yu Welah adalah transformasi kehidupan masyarakat Winduaji yang bersahaja, menjaga waduk untuk kehidupan masyarakat, melestarikan alam untuk kelangsungan hidup anak cucu.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H