Jajanan tradisional atau jajanan pasar masih menjadi saguhan favorit saat hajatan. Jajanan seperti Nagasari, Bongkos Poci, Klemet, Kukuran, Lapis, Â Wajik, Dodol masih sering kita jumpai diantara kue kering atau kue pabrikan.Â
Rasanya masih ada yang kurang ketika hajatan tidak menyuguhkan jajanan ini. Selain sebagai suguhan tamu jajanan ini juga dipergunakan sebagai hantaran atau oleh-oleh buat tamu yang kondangan .
Ketika hajatan dengan mengundang banyak tamu membutuhkan banyak hidangan untuk menjamu tamu. Tuan rumah biasanya menyewa orang untuk membuat jajanan atau membeli, Â tetapi biasanya lebih banyak membuat sendiri.Â
Di kampung-kampung banyak tenaga pembuat jajanan dengan tarif atau borongan. Â Tuan hajat hanya menyediakan bahan bakunya saja, Â peralatan dibawa langsung oleh tukang jajanan tersebut.Â
Jajanan tradisional akan selalu ada karena masyarakat masih memegang teguh tradisi. Walau hidup dalam era modern tetapi masyarakat masih menggunakan hitung-hitungan dalam menentukan hari untuk hajatan. Â
Begitu juga dalam pelaksanaan hajatan seperti pernikahan masih menggunakan tatacara adat istiadat setempat walau mungkin tidak lengkap. Jajanan tradisional dibuat penuh makna dan filosofi dan akan melekat dalam kehidupan masyarakat kita.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H