Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kesepakatan Punya Anak Setelah Menikah

15 Maret 2021   17:32 Diperbarui: 15 Maret 2021   17:34 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap pasangan yang menikah pasti mendambakan keturunan, tetapi biasanya ada kesepakatan sebelum kita menikah. 

Apakah mau langsung punya anak, ditunda dulu semua dibicarakan dengan pasangannya. Biasanya kesepakatan mulai dari kapan mulai hamil, punya anak berapa, jenis kelamin, nama, dokter sampai tetek bengek yang berkaitan dengan anak. 

Seperti halnya pasangan lain,  kami pun merencanakan kapan punya anak. Walau sempat gamang dan terjadi perdebatan kecil antara punya anak dulu atau ditunda. 

Kami menikah tidak melalui tahap pacaran dulu tetapi melalu proses ta'aruf dulu sehingga belum begitu mengenal pasangan. Kami ingin menikmati bulan madu lebih lama dan saling mengenal pasangan satu sama lainnya. 

Menunda punya anak tapi tidak ikut program keluarga berencana, alhasil tiga bulan kemudian istri hamil. Namun sayang tiga bulan kemudian istri keguguran. 

Dok. Pixabay
Dok. Pixabay
Menikah di bulan Juli 2000 kami baru kembali diberi kepercayaan untuk menimang buah hati di bulan Maret 2002. 

Kami persiapkan yang terbaik untuk semuanya mulai dari makanan, dokter sampai kegiatan rumah tangga,  istri tak boleh terlibat takut mengganggu janin. Istri bedrest sampai kehamilan memasuki usia bulan keempat. 

Nama sudah dipersiapkan walau belum lahir,  kami siapkan "Audrey" untuk perempuan dan "Aurick" untuk laki-laki.  Kami tidak melakukan USG biar menjadi kejutan dan kado istimewa. Semua serba nomer satu dan super protektif,  maklum anak pertama dan pengalaman keguguran waktu hamil yang pertama. 

Memang kita akui persiapan kelahiran untuk anak pertama berbeda dengan anak kefua, ketiga dan seterusnya. Tetapi kadar cinta kami tetaplah sama kepada setiap anak. Anak-anak membawa rezeki masing-masing yang dibawa dari lahir sampai nanti. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun