Kota Tegal makin menawan khususnya di sekitar kawasan alun-alun yang makin cantik dengan penataan kawasan yang baru. Kawasan yang dulu kumuh dengan pedagang kaki lima dan semrawut angkutan perkotaan. Kawasan yang banyak terdapat bangunan cagar budaya seperti Stasiun Tegal, Water Leiding dan Cheriboon Stroomtram Maatschappij (SCS) yang dibangun pada tahun 1913. Bangunan milik PT KAI yang sempat digunakan sebagai Kampus Universitas Pancasakti Tegal (UPS) oleh masyarakat Tegal dinamakan "Lawang Satus" atau pintu seratus sebagai replikasi "Lawang Sewu" yang ada di Kota Semarang.
Walau masih dalam proses pembangunan tetapi sudah mulai terlihat perubahan yang nyata. Â Sejauh mata memandang, mata bebas memandang dengan jangkauan yang lebih luas. Dari Stasiun Tegal akan terlihat jelas sampai Masjid Agung Tegal begitu juga sebaliknya. Begitu juga dari arah Jalan Kartini juga akan terlihat Gedung SCS. Dengan adanya revitalisasi kawasan alun-alun menarik perhatian pengunjung untuk melihat perubahan wajah baru alun-alun Kota Tegal.Â
Terlepas dari pro kontra yang sempat terjadi tetapi kita bisa merasakan suasana alun-alun lebih manusiawi. Pedagang kaki lima yang berada di sekitar alun-alun yang terbiasa mangkal kini direlokasi. Pengunjung lebih aman dan ruang publik terbuka juga luas sehingga menjadi paru-paru kota. Bangunan cagar budaya terpelihara dan dimanfaatkan secara baik, Â tersedia wisata murah untuk masyarakat.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng ||)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya