Kebutuhan sembilan bahan pokok akhir-akhir ini mengalami lonjakan yang cukup signifikan, tentu membuat pusing ibu rumah tangga untuk mengatur uang belanjanya.Â
Ibu-ibu harus berpikir keras bagaimana mengatur menu di meja makan, sedang penghasilan bapak tetap segitu. Tentu dibutuhkan kesabaran dan komunikasi yang baik untuk membahas menu agar gizi tetap dipenuhi tanpa harus menambah hutang.Â
Di musim penghujan dan pandemi kita dituntut untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit agar tidak mudah sakit. Mau tidak mau memang harus jeli mencari altertatif pengganti telor dan daging dengan gizi yang seimbang.
Beberapa pengganti daging dan telur bisa didapat dari susu, keju, tempe, tahu edamame, ikan, gandum dan sebagainya. Kita memang sudah akrab dengan menu daging, ayam, telor dan ikan di meja makan, tentu agak susah untuk mengubah polanya. Tetapi demi program pengencangan ikat pinggang dan kreativitas ibu dalam memasak kita harus bisa menerimanya.
Saatnya kita memaksimalkan untuk memanfaatkan pekarangan atau sisa lahan yang ada untuk menanam sayuran atau tanaman yang bisa kita manfaatkan untuk kebutuhan dapur. Misalnya menanam kangkung, sawi, rawit, tomat dalam pot, begitu juga dengan ternak ayam, lele atau ikan.Â
Dari hasil yang kita dapat dari pekarangan cukup untuk kebutuhan makanan kita dan sisanya bisa kita jual. Gizi dan protein yang ada pada ikan, lele atau telor ayam kita dapatkan tanpa harus mengeluarkan uang.Â
(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H