Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kematian Pasti Akan Datang Walau Sembunyi di Mana, dan Kita Merasa Kehilangan Setelah Tiada

20 Desember 2020   00:54 Diperbarui: 20 Desember 2020   02:36 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS. An-Nisa' : 78)."

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. (QS. Ali Imran: 185)."

Surah An-Nisa ayat 78 dan Surah Ali Imran ayat 185 sengaja penulis sadur sebagai pengantar tulisan ini. Sebagai pengingat kita bahwa hal yang paling dekat dengan kita adalah kematian. Kematian datang kapan saja tak bisa dicegah dan tak bisa dihindari walau kita bersembunyi di dalam gua atau tempat tersembunyi. 

Mengapa tiba-tiba penulis berbicara tentang kematian? Adakah satu peristiwa yang terjadi dengan kematian?  Ya, penulis hari ini baru saja kehilangan bapak yang meninggal karena memang sudah sepuh. Walaupun sudah sepuh kematian tetap meninggalkan kesedihan yang mendalam, apalagi beliau adalah orang tua kita. 

Ketika kematian itu datang di keluarga kita, baru terasa bahwa ada yang hilang dalam diri kita. Seperti syair lagu Rhoma Irama yang mengatakan kalau sudah tiada baru terasa, bahwa kehadirannya sungguh berharga.  Itu real terasa, bahkan timbul penyesalan kenapa dulu kita tak memperhatikannya.

Bahwasanya kematian adalah peringatan buat kita.  Bahwa apa yang kita miliki, yang kita banggakan seperti pangkat, jabatan, kecantikan, kegantengan atau kekayaan tak ada artinya ketika kita mati. Hanya amal ibadah yang kita bawa, selagi kita sehat pergunakan waktu kita untuk ibadah seakan kita mati besok dan pergunakan untuk mencari nafkah seolah kita hidup selamanya.

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun