Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kartini Sawitri Salah Satu Maestro Tari Topeng Losari yang Tetap Rendah Hati

3 November 2020   15:45 Diperbarui: 3 November 2020   16:10 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara Tari Topeng Losari tak lepas dari sosok yang satu ini,  Kartini Sawitri pemilik Sanggar Purwabakti, Losari. Cucu seorang dalang yang diembani tugas untuk melestarikan tari topeng oleh leluhurnya. Tugas yang tidak ringan ditengah tantangan tekhnologi dan seni modern, dan dia harus mengubur topeng beserta jasad kakeknya kalau tidak bisa melestarikan tari Topeng Losari. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Sejarah panjang yang dimulai dari zaman Wali Songo ketika salah satu waliyullah Sunan Kalijaga berkunjung ke Sunan Gunung  Jati, Cirebon. Tari yang diciptakan Panembahan Losari atau Pangeran Angkawijaya untuk sarana penyebaran agama Islam. Tari ini mengedepankan penokohan cerita panji, walau juga berkembang tentang filosofi kehidupan manusia yang hitam putih. 

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Tari Topeng Losari berbeda dengan tari tradisi yang ada di Indonesia. Tari penuh filosofis, mistis dan ritual sebelum dipertunjukan. Stamina yang prima untuk melakukan pertunjukan karena banyak gerakan fisik dan menggigit topeng. 

Tari Topeng Losari mempunyai tiga ciri khas gerak yang berbeda sebagai penanda yakni Gerak Galeyong, Pasang Naga Seser (kuda-kuda menyamping)  yang menyerupai sikap Kathakali India,  Sikap Gantung Kaki yang mirip kaki Patung Dewa Shiwa. Begitu juga musik gamelan pengiring yang berbeda dengan gamelan Jawa.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Tari Topeng Losari harus tetap lestari ditengah modernisasi dan segala problematik serta keterbatasan. Sanggar pelatihan yang belum dimiliki, keterbatasan pengrawit, minat generasi muda, ruang pentas dan masih banyak lagi. Tetapi sosok Kartini Sawitri akan menjadi garis depan dalam melestarikan Tari Topeng Lestari. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun