Mohon tunggu...
Bang Auky
Bang Auky Mohon Tunggu... Freelancer - KBC 54|Kompasianer Brebes Jateng| Golet Jeneng Disit Mengko Jenang Teka Dewek

Pariwisata adalah locomotif ekonomi baru dimana banyak gerbong yang mengikuti dari UMKM, Transportasi, Pemandu Wisata, Hotel dan Restoran, Seniman, Souvenir dan mitra-mitra pariwisata yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Menikmati Kuliner Tradisional di Hutan Bambu, Pasar Slumpring Cempaka

4 Oktober 2020   12:30 Diperbarui: 4 Oktober 2020   12:34 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menikmati kuliner jadoel atau tempo doeloe di bawah gemerisik batang bambu pasti mengasyikan.  Tempatnya asri, bersih dan sejuk diantara hutan bambu dan telaga Banyu Mudal.  

Siapa yang tidak kenal Deswita Cempaka, Bumijawa dengan Pasar Slumpring? Hampir semua orang tahu,  nah untuk yang belum tahu berarti mainnya kurang jauh he he he. 

Dok. Ilma
Dok. Ilma
Pasar yang dibuka sepekan sekali menyuguhkan kuliner tradisional dengan kemasan berbeda,  hiburan musik dan juga permainan air. Pokdarwis siap menyambut kita dengan senyum manis dan pelayanan yang ramah. Eit...  Tunggu sebentar jangan buru-buru lakukan aksi borong dulu, karena duit kita tidak berlaku disini he he he. 

Dok. Ilma
Dok. Ilma
Bertransaksi di Pasar Slumpring tidak berlaku uang cash tetapi menggunakan koin bambu. Jadi kita menukar dulu di money changer apabila mau berbelanja. 

Satu koin ditukar dengan nilai 2.500, dan harga dibandrol kelipatannya. Kita bisa membelanjakan koin yang kita punya untuk membeli yang tersedia disini. 

Untuk makanan ringan menggunakan 2-3 koin, makanan berat 3-6 koin dan untuk minuman 2-4 koin. Jadi jelas yah disini hanya berlaku transaksi non tunai. 

Dok. Ilma
Dok. Ilma
Ketika berkunjung kesini jangan berharap menjumpai makanan asing atau kekinian, tetapi semuanya makanan rakyat tempo doeloe. Sebagian ada yang kita kenalin sebagian  ada yang kita tidak mengenali saking kunonya. 

Tetapi inilah yang menjadi ciri khasnya. Packaging yang digunakan tidak menggunakan stereoform atau plastik,  tetapi menggunakan daun pisang atau daun jati.  

Dok. Ilma
Dok. Ilma
Pasar Slumpring sudah menjadi tujuan wisata yang dinanti tiap minggunya. Wisatawan dari berbagai penjuru datang kesini untuk menikmati suasana desa dan kuliner tempo doeloenya sambil menikmati alunan musik. Persembahan musik kontemporer dan musik evergreen menjadi suguhan yang mengajak pengunjung untuk berinteraktif. 

(KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun