Gunung Kumbang dengan ketinggian 1.500 mdpl yang berada di Kecamatan Salem, merupakan salah satu gunung dari tujuh gunung yang berada di Kabupaten Brebes. Bahkan boleh dikatakan Gunung Kumbang pakubuminya Brebes.Â
Berbagai cerita tentangnya berkembang di masyarakat baik keindahan, tradisi, sejarah bahkan sampai cerita mistis. Namun hal yang paling menonjol dari Gunung Kumbang adalah angin yang berhembus disetiap bulan Juli sampai September yang bersifat panas dan kering yang disebut angin kumbang.Â
Angin Kumbang disebut juga angin fohn atau angin lokal atau  angin yang terjadi apabila ada gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian lebih dari 200 meter. Seperti halnya angin fohn di daerah lain seperti Angin Bohorok,  Angin Gending dan yang lainnya, angin kumbang sangat ditunggu petani bawang merah.Â
Angun kumbang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman bawang merah. Anginnya yang bersifat panas dan kering membuat daunnya tumbuh subur sehingga umbinya besar. Dan angin ini membuat petani bawang merah minim menggunakan pestisida karena mampu meminimalisir hama yang menempel pada tanaman bawang merah.Â
Tetapi angin kumbang juga membuat kulit kering, bibir dan mata kaki pecah-pecah. Angin ini juga sangat dingin sehingga membuat badan menggigil. Warga sangat merasakan dinginnya angin mulai dari bada duhur sampai bada subuh.Â
Bahkan suhu udara bisa sampai 10 derajat celcius. Baju tebal dan kopi menjadi sesuatu yang tak terpisahkan, bahkan untuk mandi masyarakat banyak menggunakan air panas. (KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H