Memandang air terjun setinggi 80 meter disela bukit sungguh keindahan yang luar biasa. Air yang mengalir membentuk aliran Kali Pedes menjadi pembatas wilayah antara Kabupaten Brebes dan Kabupaten Tegal. Bukit Batursari berdiri kokoh seakan jadi benteng dan tugu selamat datang di Kabupaten Brebes.Â
Lokasinya mudah dijangkau dijalan raya Bojong - Sirampog yang halus mulus dan blowing kaya wajah ABG sekarang he he he. Suguhan pemandangan yang indah selama perjalanan. Bukit yang menghijau dengan pohon pinus berjajar rapi, hamparan sayuran seperti permadani alam dan Gunung Slamet yang anggun bertahta seperti mercusuar.Â
Lokasinya yang tepat dipinggir jalan memudahkan kita untuk menemukanya. Dengan tempat parkir yang luas kita parkir kendaraan kita untuk menuju lokasi yang harus kita tempuh dengan jalan kaki sejauh 200 meter, tentunya setelah kita membayar retribusi sebesar 8.000 Rupiah, murah meriah kan?Â
Kita akan menyusuri jalan setapak menuju lokasi yang berbatas dinding bukit dan tebing Kali Pedes. Perlu kewaspadaan dan hati-hati, jangan becanda fokus pada jalanan yang berbatu karena menguras energi tetapi menyehatkan. Dibutuhkan fisik yang kuat untuk menuju curug walau jarak tak terlalu jauh.Â
Sayangnya perjalanan yang seharusnya enjoy untuk menikmati pemandangan harus berbagi dengan konsentrasi pada jalanan. Karena kalau tidak fokus bisa-bisa malah terperosok karena memang banyak pegangan yang sudah pada lapuk. Belum lagi bebatuan yang dijadikan pijakan untuk perjalanan banyak yang terkelupas tidak terikat pada tanah.Â
Suara gemericik air sudah terdengar seperti suara simfoni alam, tampias air pun mulai kita rasakan membelai wajah pertanda curug sudah di dapan mata.
Sebelum sampai ke curug kita akan menemui jalan bercabang yang membawa kita pada sebuah pilihan. Pilihan pertama bisa langsung ke curug dan menikmati air terjun secara langsung dan yang kedua kita menikmati air terjun dari atas gazebo pandang.Â
Tapi lagi-lagi kita mengalami kekecewaan karena fasilitas gazebo sudah banyak yang rusak. Lantai dasar yang terbuat dari papan sudah jebol dan mirimg. Sudut pandang yang mengarah ke curug juga tidak ada pegangan atau sandaran, sungguh sangat membahayakan pengunjung bisa-bisa saking asyiknya berfoto lupa dan terjatuh.Â
Ketika hal tersebut dikonfirmasi kepada pengelola mereka pun membenarkan kondisi yang terjadi di DTW nya. Sejak kejadian puting beliung yang terjadi di bulan November 2019 memporakporandakan beberapa fasilitas seperti pintu gerbang, warung dan gazebo.
Kondisi seperti ini sudah dilaporkan ke instansi yang menangani. Tetapi belum dapat tanggapan sampai pandemi cobid-19 datang. Apalagi sejak ada kebijakan untuk menutup tempat wisata, semakin merana kondisi yang ada di sini.
Sebelum ada tindakan dari instansi yang bersangkutan pengelola menutup akses yang ke arah gazebo demi keamanan pengunjung. (KBC-54|Kompasianer Brebes Jateng |)
Lihat Trip Selengkapnya