Ribuan pengunjung tempat wisata kecewa karena masih tutup, Â terpaksa mereka kembali dengan nada kesal. Mereka datang ke tempat wisata untuk mengisi libur lebaran bersama keluarga dan kerabat. Sedang ratusan tempat wisata di Brebes tutup sejak Maret 2020 sesuai himbauan bupati Brebes.Â
Bisa dipahami mengapa mereka mendatangi tempat-tempat wisata, Â karena sudah menjadi tradisi setiap lebaran pasti piknik untuk merayakan lebaran bersama keluarga. Disamping itu memang tidak ada pengumuman resmi yang menyatakan tempat wisata masih ditutup, Â tetapi hanya ada di lokasi. Tetapi masyarakat sudah terlanjur datang ke lokasi dan diberi penjelasan oleh petugas yang siaga di pintu gerbang.Â
"Kecewa sih kecewa, Â sudah jauh-jauh dari Jatibarang namun sampai sini tutup. Maksud hati pingin refresing kesini karena sudah pusing selama ada wabah. Seharusnya diberi pengumuman di media masa atau media sosial biar masyarakat tahu tempat wisata masih ditutup," kata Edy Sudarman pengunjung asal Jatibarang.Â
Bukan hanya Mangrovesari beberapa tempat wisata seperti Waduk Malahayu, Curug Cantel dan Kalibaya Park ramai didatangi pengunjung walau akhirnya balik lagi. Tetapi di Kalibaya Park Salem banyak dijumpai wisatawan yang masuk ke area lokasi. Mereka sudah diberitahu bahwa wisata masih ditutup namun mereka ada yang memaksa masuk karena sudah jauh-jauh datang, Â akhirnya pengelola mengalah, tetapi jika terjadi sesuatu mereka tidak tanggungjawab karena diluar kewenangan mereka karena masuk tanpa tiket.Â
"Mereka memasuki area Kalibaya Park karena lokasinya dipinggir jalan raya dan tidak ada petugas karena ditutup. Kami mematuhi himbauan yang dikeluarkan Dinas Pariwisata untuk tidak membuka obyek wisata dulu," kata Nely Agustina.Â
Masyarakat sudah jenuh dan terkungkung akibat pandemi covid-19. Mereka butuh refresing, Â butuh hiburan untuk melepas penat. Pengelola daya tarik wisata meminta pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan untuk membuka daya tarik wisata kembali. Bukan hanya untuk memberikan tempat rekreasi untuk masyarakat tetapi kru dan operator juga butuh makan. Sejak Maret 2020 mereka tidak bekerja dan tidak ada pemasukan pendapatan. Sedangkan perhatian pemerintah terkait kompensasi terdampak covid-19 belum jelas.Â
Ketika nanti daya tarik wisata dibuka kembali tentu tetap mengindahkan protokol penanganan covid-19 mulai dari sosial distancing, pemakaian masker, penyediaan hand sanitizer dan perlengkapan lainnya. Tentu ini pelajaran buat kita semua pelaku wisata untuk meningkatkan SDM, managemen pengelolaan yang baik, wisata kreatif dan paket wisata. Mereka juga berharap setelah Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko dibuka akan menyusul seluruh daya tarik wisata yang ada di Jawa Tengah. (KBC54|Kompasianer Brebes Jateng|)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H