Mohon tunggu...
Bang Aswi
Bang Aswi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Bandung | Kompasianer Bandung

Seorang penggila olahraga, tukang ulin, dan desainer yang menggemari dunia kepenulisan. Aktif sebagai pengurus #BloggerBDG dan konsultan marketing digital | Kontak: bangaswi@yahoo.com | T/IG: @bangaswi ... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bahagia Itu Hak Segala Bangsa

6 Mei 2020   16:08 Diperbarui: 6 Mei 2020   16:12 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itulah iklan bertema Ramadan yang paling berkesan buat saya pribadi. Tulisan ini kebetulan untuk diikutkan dalam ajang Lomba Blog Samber THR Kompasiana dengan tema Mystery Topic I. Sebenarnya masih banyak iklan-iklan lain yang begitu berkesan bagi saya, namun iklan Ramayana ini tetap menjadi juaranya. Mengapa?

Sejak wabah pandemi Covid-19 melanda Indonesia, begitu banyak sektor industri yang harus jatuh dan bahkan tutup operasionalnya. Paling sedih adalah mengetahui bahwa tetangga di depan rumah harus di-PHK, padahal ia telah bekerja di perusahaannya selama 20 tahun lebih. Dan kita semua tahu, adanya sebuah video karyawan Ramayana yang menangis dan saling berpelukan karena mengetahui bahwa mereka akan dirumahkan

izinkan sang waktu
berlalu menunggu
biarkan sepi ini
memudar hingga terang
sunyi adalah bunyi yang sejati
di antara semua nada dunia

Penggalan lirik di atas adalah lagu yang menjadi soundtrack dari iklan Ramayana tersebut. Lagu "Sunyi" yang dinyanyikan oleh Ef Loygara featuring Mian Tiara itu begitu pas dan tidak heran kalau masih membekas di hati ini. Iklan Ramayana yang berjudul "Bahagianya adalah Bahagiaku" itu ditayangkan di TV pada Ramadhan 1438 Hijriah.

Di kemudian hari, saya baru tahu kalau iklan tersebut di-upload ke Youtube pada 26 Mei 2017. Hingga saat ini view-nya sudah mencapai 6,6 juta. Sebuah angka yang fantastis untuk sebuah tayangan iklan. Konten iklannya, soundtrack lagunya, dan kondisi wabah pandemi saat ini, seolah-olah menyatu kembali dan menggambarkan semunya.

Kesedihan yang begitu mendalam. Membuat kita menjadi bertanya-tanya, "Apakah ramadan kali ini harus seperti ini?" Tidak bisa shalat tarawih di masjid. Tidak bisa shalat Jumat. Tidak bisa buka bersama di tempat umum atau di masjid. Wallahu'alam. Saya hanya ingat akan sebuah percakapan, bahwa pada titik inilah kesabaran dan keikhlasan kita semua diuji.

Jika kita lulus ujian, insya Allah akan ada senyuman pada esok hari yang cerah. Akan ada pelangi setelah hujan yang menderas. Sama seperti kesimpulan pada iklan Ramayana tersebut untuk menjadi alasan di balik senyuman dan kebahagiaan orang-orang yang kamu cintai. Bahagia itu adalah hak segala bangsa.[]

Jangan pernah berhenti membahagiakan orang yang kita cintai
karena itu ... KEREN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun