"Terserah Ummi lah. Abi percaya kok. Insya Allah sehat tuh menunya. Gimana cara buatnya, Mi?" Aku membenarkan dudukanku. Sekarang adalah obrolan yang begitu kukuasai. Tidak ribet seperti obrolan poligami tadi. "Kan tadi sudah ada bahan-bahan utamanya ya. Ada sosis 3 potong, 2 butir telur ayam, 2 batang wortel, dan 10 batang buncis. Sisanya ya bumbu-bumbu dapur plus bawang putih."
"Jadi pertama kali itu haluskan 3 butir bawang putih dan 1 butir kemiri. Sangrai di api kecil sampai tercium aromanya yang wangi. Lalu masukkan wortel yang sudah diiris serong tipis dan kasih air secukupnya. Masukkan sosis yang juga sudah diiris serong tipis, lalu masukkan 2 butir telur yang sudah dikocok pada wadah terpisah. Akhirnya masukkan buncis yang sudah dipotong memanjang."
"Penutupannya ya tinggal beri garam, gula, merica bubuk, dan sedikit penyedap. Tinggal icip-icip aja pasnya gimana. Begitu, Biii," jelasku dengan penuh kemenangan. Bang Ghozali tersenyum dan memperlihatkan gigi-giginya yang putih. Lalu memelukku erat. "Hebat! Kamu memang istri yang luar biasa, Mi. Abi sudah membayangkan nikmatnya pada saat sahur nanti. Menunya sederhana dan sehat. Anak-anak pasti suka."[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H