Bagaimanapun sampah domestik itu adalah penyumbang sampah terbesar di kota-kota metropolitan. Jenis sampah yang harus menjadi perhatian khusus adalah sampah dapur yang mayoritas adalah sampah organik, begitu pula dengan sampah halaman seperti daun atau tanaman pengganggu. Ya, pengolahan sampah memang harus dimulai dari sumbernya, yaitu organik dan anorganik. Dan diskusi pun difokuskan pada penanganan sampah organik, karena sifatnya yang mudah membusuk.
Tanah disemprotkan dengan air sampai kadar airnya mencapai 55%. Sementara, untuk cara mengeceknya cukup digenggam tanahnya dan akan keluar urat-urat air (tidak sampai menetes). Jumlah cacing tanah yang diperlukan adalah 1 cacing per 5 cm. Untuk ukuran wadah di atas diperlukan kira-kira 1 kg cacing tanah. Hasil panennya adalah kascing yang bisa diayak, dimana bentuk fisiknya berbeda sekali dengan tanah.
Kalau lahan pekarangannya luas bisa menggunakan komposter rumah tangga yang ditanam di tanah. Akan tetapi kalau lahannya sempit, maka bisa menggunakan komposter pot. Ini adalah skala kecilnya, sedangkan pembuatannya sama. Hanya diperlukan wadah berupa pot atau barang sejenis dan masukkan bahan-bahan berikut secara berurutan.Â
Lapisan paling bawah adalah pasir, lalu sampah dapur/organik yang sudah dicacah kecil-kecil (ukuran tidak lebih dari 5 cm), kotoran ternak, kapur, tanah, sampah dapur/organik, kotoran ternak, kapur, dan paling atas adalah tanah. Komposter pot ini didiamkan saja sampai semua campuran menjadi berwarnah hitam, dan hasilnya sudah siap untuk dijadikan wadah tanam. Mudah sekali.
Cairan ini akan siap panen dalam waktu 5 (lima) hari. Fungsi dari gula adalah sebagai sumber energi bagi perkembangbiakan mikroorganisme lokal. Cairan inilah yang nantinya disemprotkan pada media kompos yang akan dibuat. Tidak rumit ternyata, ya. Bisa dong dipraktikkan di rumah?
KESIMPULAN
Bu Lya menitip pesan bahwa tidak banyak orang yang peduli pada pengolahan sampah. Hampir semua orang peduli dengan air bersih karena air dibutuhkan oleh semua rumah tangga. Akan tetapi sampah hampir tidak dipedulikan karena itu adalah barang buangan. Beberapa bahkan tidak peduli dengan membuangnya bagaimana dan ke mana. Asal sudah jauh-jauh dari rumah, mereka tidak peduli lagi. Padahal sampah rumah tangga adalah faktor terbesar bagi perkotaan seperti Bandung ini.
Kalau pembakaran sampah tanaman seperti halnya petani yang ingin membuka lahan, lebih baik di tempat yang jauh dari pemukiman. Bagaimanapun, polusi asapnya amat mengganggu bagi orang-orang yang ada di sekitarnya, khususnya bagi orang-orang yang memiliki penyakit sesak napas.