Mohon tunggu...
Bang Aswi
Bang Aswi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Bandung | Kompasianer Bandung

Seorang penggila olahraga, tukang ulin, dan desainer yang menggemari dunia kepenulisan. Aktif sebagai pengurus #BloggerBDG dan konsultan marketing digital | Kontak: bangaswi@yahoo.com | T/IG: @bangaswi ... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bus Bandros, Ikon Bandung di Parade KAA

30 April 2015   16:33 Diperbarui: 3 Juli 2019   14:05 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kang Emil dan beberapa undangan menaiki Bus Bandros saat Parade KAA (Foto dari simomot.wordpress.com)

Dari kecil, sosok itu suka sekali dengan jajanan pasar yang bernama pukis. Ia tinggal berjalan ke arah pasar yang tepat di samping terusan Kali Ancol--depan SDN 01 Pagi Tg. Priok--dan membelinya di salah satu pedagang sayur. Cara makannya adalah dengan membagi dua secara simetris, satu di sebelah kiri dan satunya lagi di sebelah kanan. Nikmaaat sekali. Di kemudian hari ia pun diperkenalkan dengan bandros, jajanan pasar yang cara masaknya menggunakan alat yang sejenis tetapi berbeda bahan bakunya. Alat cetaknya berbentuk setengah lingkaran dan berjejer rapi. Dulu ia begitu suka dengan yang manis, kini lebih suka yang asin. Inilah makanan khas Jawa Barat yang dibuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, dan santan. Kalau mau dicoba, kue ini sangat cocok disajikan dengan teh manis atau kopi. Yummy!

Sekarang, apalagi di Bandung, bandros tidak lagi dikenal sebagai jajanan pasar atau kue. Ini semua gara-gara kreativitas Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, yang mengadakan sayembara melalui media sosial tentang pemberian nama sebuah bus pariwisata. Sosok itu sendiri turut serta tetapi kalah. Pemenangnya adalah Erry Pamungkas yang memberi bus bertingkat dua itu dengan nama BANDROS yang sebenarnya adalah kependekan dari Bandung Tour on Bus dan diresmikan pada 31 Desember 2013--bertepatan dengan malam tahun baru 2014--oleh Kang Emil. Nah, pada saat Asian African Carnival 2015 kemarin (25/4/2015) Bus Bandros ini menjadi pemeran utama. Yup, Bus Bandros adalah Ikon Bandung di Parade KAA.

Bus Bandros (Sumber: YourBandung)
Bus Bandros (Sumber: YourBandung)
Bus Bandros (Sumber: YourBandung)

Kang Emil menaiki Bus Bandros warna merah saat memulai Parade, dan di belakangnya sudah ada 3 bus lainnya. Tentu yang bisa menaikinya adalah para delegasi dan undangan terpilih. Sayang sekali pas adegan ini sosok itu tidak dapat mengabadikannya karena masih tertahan di tempat lain. Sebagai penampakan biar tidak terlalu penasaran silakan lihat di bawah ini. Setelah keempat Bus Bandros yang berwarna-warni melewatinya, barulah parade dimulai dengan amat semarak. Warga berkumpul dan berjubel di sisi trotoar. Pada beberapa titik, pagar besi terpaksa diletakkan sebagai pembatas. Warga yang antusias ingin menyaksikan pun meluber sampai ke jembatan penyeberangan di dekat Jl. Cikapundung Barat, begitu juga di sekitar panggung yang ada di seberang Alun-alun Bandung, termasuk di lapangan rumput sintetisnya.

14303853291091247713
14303853291091247713

#BloggerBDG yang siap-siap naik Bandros!

Bus Bandros kemudian berhenti rapi di sebelum dan setelah panggung, tepat di depan Gedung BRI maupun Gedung Waskita. Kang Emil lalu berjalan ke arah halte bus dan duduk di sana. Sosok itu sendiri dan beberapa travel blogger undangan berkesempatan dapat menaiki Bandros--termasuk para jurnalis--sebagai tempat untuk mengabadikan semuanya. Bangga. Itu hari pertama. Hari kedua atau pada hari Minggu (26/4/2015) kembali 5 (lima) #BloggerBDG dan para travel blogger dilayani untuk dapat menaiki BANDROS merah yang pernah dinaiki oleh Kang Emil. Meski ada acara Parade of Nations di CFD Dago yang memang dipusatkan di sana, para blogger ini diminta untuk memantau Kota Bandung dari atas Bandros, khususnya jalan-jalan yang sudah dijadikan ajang keramaian hari sebelumnya.

1430385100523070871
1430385100523070871

Bus Bandros sedang melewati Jl. Asia Afrika yang sepi pasca #AAC2015 dan di sebelahnya adalah Simpang Lima yang telah berganti wajah karena Tugu Dasasila-nya dipindahkan ke Cikapundung Timur

JANGAN LENGAH DI ATAS BANDROS

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun