Mohon tunggu...
Bang Aswi
Bang Aswi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Bandung | Kompasianer Bandung

Seorang penggila olahraga, tukang ulin, dan desainer yang menggemari dunia kepenulisan. Aktif sebagai pengurus #BloggerBDG dan konsultan marketing digital | Kontak: bangaswi@yahoo.com | T/IG: @bangaswi ... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Bandung Lautan Manusia

26 April 2015   10:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:40 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ada tenaga. Sosok itu bergegas. Mandi dan menggosokkan minyak angin di beberapa bagian tubuhnya. 42 jam beraktivitas mengerjakan #ProyekSangkuring sebelumnya jelas membuat raganya melemah dan gatal-gatal. Jika kemarin ia mengepak laptop tetapi kali ini lebih memilih jalan ringkas. Satu tas kecil disampirkan di pinggang. Senjatanya cukup dengan satu powerbank. Pukul 11 tepat, ia langsung mengeluarkan speedy, dan membosehnya dengan kecepatan tinggi menuju pusat Bandung. Untung cuaca amat bersahabat, tidak terlalu panas, dan bahkan cenderung menggelap. Awan hitam menggantung di seantero langit. Alamat hujan, setelah pas hari H peringatan Konferensi Asia Afrika hari sebelumnya terang benderang dari pagi hingga malam. Rezeki warga Bandung.

[caption id="attachment_380183" align="aligncenter" width="550" caption="Patung harimau mengaum, seolah-olah ingin mengusir awan hitam yang mengepung Kota Bandung. Derap langkah peserta parade penuh semangat menginjak jalan Braga yang membasah. Semua tampak bersatu padu."][/caption]

Benar saja, sampai di Jl. Buah Batu, gerimis terjadi. Dan makin melebat hingga memasuki Jl. Karapitan. Sosok itu terus memboseh sepeda kesayangannya dengan kecepatan tinggi. Baju yang basah tidak masalah, siapa tahu saat sampai di tempat yang dituju hujan telah reda. Itu harapannya. Dengan kecepatan rata-rata 15.5 km/jam sosok itu terus menembus lalu lintas yang tidak terlalu padat. Benar saja, hujan menghilang saat memasuki Jl. Cikawao. Mengetahui ada beberapa ruas jalan yang memadat, ia pun melawan arus lalu lintas di Jl. Lengkong Besar. Yup, arus semakin padat saat mendekati pusat Bandung. Terasa sekali, dan ia pun berjalan di trotoar Jl. Dalem Kaum. Speedy pun diistirahatkan langsung di tempat parkir motor Hotel Savoy Homann. Jarak 9.03K telah ditempuhnya selama 34 menit 58 detik. Masih ada satu jam lagi sebelum sampai di titik pertemuan.

1430017643923185269
1430017643923185269

Sosok itu berjalan lewat Jl. Homann. Benar saja, perkiraannya benar. Jalan kecil yang berada tepat di samping hotel bersejarah karena dijadikan tempat menginap para delegasi Konferensi Asia Afrika tahun 1955 maupun tahun ini telah padat oleh manusia. Dan semakin padat lagi di sisi Jl. Asia Afrika. Ini jalur utama dan akan dijadikan pusat parade atau yang lebih dikenal dengan nama Asian African Carnival 2015. Benar-benar padat. Sementara ia tidak memedulikan momen untuk memotret. Ia hanya ingin sampai di tempat pertemuan dengan tepat waktu. Berjalan mengikuti arus manusia, bersenggolan menjadi hal biasa. Jalan sudah disterilkan dengan pagar besi. Ia tidak peduli saat beberapa orang memelototkan matanya karena tersenggol atau areanya berdiri terancam, padahal ia hanya numpang lewat saja. Sampai di seberang Gedung Merdeka terjadi 'stuck'. Tidak bisa jalan sama sekali karena ada panggung kecil dan warga diminta untuk kembali lagi oleh panitia.

[caption id="attachment_380185" align="aligncenter" width="550" caption="Bandung Lautan Manusia"]

1430017680928403027
1430017680928403027
[/caption]

Sosok itu berpikir keras. Ia meminta tolong pada panitia yang ada untuk lewat dan menyeberang secepatnya. Berbagai bahasa formal dan halus dikeluarkan. Ia melompat dan banyak menyebutkan kata 'punten'. Berhasil. Parade telah dimulai oleh komunitas sejarah yang menyajikan barisan tentara dengan kendaraannya. Ia tidak sempat mengabadikan semuanya dalam kamera. Ia menembus kembali barisan di seberangnya dan merasa lega saat berhasil masuk ke Jl. Cikapundung Timur. Jalan mulai lengang. Semua aktivitas memang terpusat pada Jl. Grote Postweg atau Jl. Raya Pos yang dibangun oleh H.W. Daendels itu. Alhamdulillah, sosok itu berhasil sampai di Gedung PGN sebelum waktunya. Gedung bersejarah itu memang dijadikan Media Center. Empat #BloggerBDG yang diundang Kompasiana akan datang sebentar lagi, termasuk Kang Alvin dan Teh Keykey.

BAHAGIA ITU SEDERHANA

"Ciri orang yang bahagia adalah temannya banyak, suka tersenyum, dan menemukan hal-hal baru setiap hari. Ini hasil penelitian ilmiah. Orang makin pintar kalau sering melihat pohon dan alam terbuka. Semakin sering berinteraksi dan semakin banyak berkegiatan di alam terbuka, itulah cikal bakal atau resep orang yang bahagia. Bandung adalah Home for Happy Minds. Saya bertekad dalam waktu 5 tahun ini ingin menjadikan orang Bandung menjadi orang yang paling bahagia se-Indonesia. Oleh karena itu bagaimana caranya membuat orang Bandung sering tersenyum dan sering berinteraksi di taman-taman terbuka, itulah mengapa saya membuat banyak taman.

Saya menyemangati nilai-nilai kebahagian. Saya menyemangati nilai-nilai kedekatan kita dengan alam. Saya menyemangati mimpi Bandung menjadi juara yang dimulai dari SDM-nya. Kalau manusianya kreatif, bahagia, dan motoriknya bagus, maka nanti kotanya juga tercermin dari kegiatan-kegiatannya. Jadi sempurnakan Indonesia dengan kapasitasnya masing-masing. Siapa yang mau gabung nanti kita bikin acara-acara khas Bandung yang out of the box dan extraordinary. Mudah-mudahan maksimal. Itulah tanda cinta pada Kota Bandung. Karena dengan cinta segala kesusahan akan jadi lupa dan segala lelah akan berbuah pada keikhlasan."

[caption id="attachment_380187" align="aligncenter" width="550" caption="Semua berbau LEGEND di Bandung. Hotel Savoy Homann, jalan Braga, dan kacang Bogor."]

1430017821409017991
1430017821409017991
[/caption]

Itulah yang dikatakan Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung, pada hari Minggu, 9 Februari 2014. Yup, sosok itu masih teringat sekali dengan semua ucapan Kang Emil. Semua ada rekamannya saat beliau meresmikan sebuah toko peralatan outdoor. Kebetulan ia sendiri diminta oleh panitia sebagai pembicara yang mewakili #BloggerBDG. Telah 14 bulan berlalu dan Kang Emil telah merealisasikan janji-janjinya. Dan kata-kata yang terus terngiang adalah "Bahagia Itu Sederhana". Kata kuncinya itu. Aura kebahagiaan dan kebanggaan begitu dirasakan oleh sosok itu di atas Bus Bandros saat melihat Kang Emil berbicara di depan Halte Bus Alun-alun Bandung kemarin (25/4/2015). Ribuan atau bahkan jutaan massa menyemut di setiap jalan maupun di Alun-alun sendiri. Benar-benar penuh manusia dan dada ini begitu bergemuruh bangga. Sebuah balon raksasa mengudara. Bandung telah mengangkasa. Bandung mendunia karena seluruh rangkaian KAA telah menyebar ke seluruh dunia.

[caption id="attachment_380188" align="aligncenter" width="550" caption="#BloggerBDG yang tergabung sebagai Kompasianer Bandung juga ingin berpose di tengah jalan Asia Afrika maupun di Titik Nol. Kredit foto ada pada kamera Ismi (wefie dan dipotret oleh seseorang tak dikenal)."]

14300178791053174309
14300178791053174309
[/caption]

Sosok itu bersama empat #BloggerBDG lainnya (Mas Ali, Efi, Tian, dan Ismi) sungguh beruntung ditunjuk mewakili Kompasianer untuk meliput kemeriahan KAA ke-60. Mereka diundang Kementerian Pariwisata (Indonesia Travel) bersama beberapa Travel Blogger se-Asia yang terpilih. Ada Takdis (Whatever Backpacker) dan Ima (Honeymoon Backpacker) yang sudah dikenalnya, selebihnya belum. Itulah mengapa dirinya bisa menaiki Bus Bandros yang sengaja di parkir di depan Gedung BRI maupun Gedung Waskita, tepat di seberang Alun-alun. Semua bus pariwisata itu dijadikan titik untuk memudahkan jurnalis mengambil gambar. Yup, kenyataan bahwa setiap senti jalan telah dipenuhi oleh manusia tentu akan menyulitkan para peliput untuk memotret atau memvideokan. Posisi di atas Bus Bandros jelas menjadi tempat yang amat strategis. "Bahagia Itu Sederhana," tulis sosok itu bersama foto Kang Emil dan Bu Atalia yang sedang berdiri di hadapan jutaan warganya, di beberapa akun sosmednya. Jutaan wajah yang tersenyum adalah buktinya.

1430017926777027176
1430017926777027176
Twitpic sosok itu yang menangkap momen betapa Jl. Asia Afrika telah penuh oleh manusia menjadi twit yang paling banyak di-RT dan difavoritkan. Bahkan Kang Emil sendiri juga me-retweet-nya. "Hatur nuhun, Kang." Dengan judul 'Jl. Asia Afrika yg tidak biasa', twitpic tersebut telah di-RT sebanyak 116 kali dan ada 32 akun yang mefavoritkannya (update pukul 8.28 hari ini). Luar biasa! Bandung lautan manusia. Bandung telah menjadi sorotan dunia. Benar-benar #AAC2015 adalah #PesonaBandung yang #WonderfulIndonesia. Ia bangga telah menjadi bagian dari #BandungJuara. Alhamdulillah.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun