Mohon tunggu...
Bang Aswi
Bang Aswi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Bandung | Kompasianer Bandung

Seorang penggila olahraga, tukang ulin, dan desainer yang menggemari dunia kepenulisan. Aktif sebagai pengurus #BloggerBDG dan konsultan marketing digital | Kontak: bangaswi@yahoo.com | T/IG: @bangaswi ... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Imunisasi untuk Rakyat

17 Juli 2012   19:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:51 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Blog BangAswi — Sudah lama sosok itu tidak membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia alias KBBI. Saking lamanya, debu-debu yang menempel di kamus merah bertebal hampir 7 cm itu lumayan banyak. Dan adegan meniup debu seolah menjadi tradisi yang tidak boleh dilewatkan. Huruf “I” dipilihnya, hingga akhirnya halaman 428 terbuka di hadapannya. Sosok itu pun menelusuri ... eh, siapa pula sosok itu? Untuk lebih mengenal lebih lanjut tentang “sosok itu” silakan mampir ke Tips Konsisten Menulis di Blog. Oke, balik lagi, sosok itu lalu menelusuri kata “imun”. Ya, imunisasi memiliki kata dasar “imun”. Inilah yang ingin dibahas oleh sosok itu. Jadi, menurut KBBI, imun berarti kebal terhadap suatu penyakit. Sedangkan imunisasi berarti pengimunan atau pengebalan terhadap penyakit. Dan mengapa membahas masalah imunisasi? Tidak lain dikarenakan sosok itu telah diundang oleh PT Bio Farma (Persero) pada hari Jumat kemarin (13/7) untuk menghadiri launching Info Imunisasi dan bincang-bincang bersama blogger mengenai vaksin dan imunisasi. Para blogger yang diundang tidak hanya dari Bandung (Nchie Hanie dan Ikazain), tetapi juga dari Surabaya, Semarang (Thianongnong), Depok (Aditya), dan Jakarta yang pada akhir acara bisa mengikuti workshop menulis blog bersama pakar marketing, Yuswohady. Bertempat di Aula PT Bio Farma, acara dimulai pada pukul 09.00 dengan melakukan registrasi (ulang), mendapatkan goodie bag, dan dipersilakan menikmati penganan kecil plus teh atau kopi sebagai pengganti sarapan. Yuni Hermawan, MC cantik nan luwes pun membuka acara dengan menyapa seluruh undangan yang hadir. @YunieeHermawan adalah Staf Public Relation PT Bio Farma bagian Eksternal yang kemudian membeberkan runutan kegiatan pada hari itu dari pagi hingga sore hari. Ternyata ada juga jadwal acara kunjungan keliling ke laboratorium setelah jeda Shalat Jumat dan makan siang. Sesuatu yang amat dinantikan sosok itu untuk mengetahui dapur pabrik pembuat vaksin satu-satunya di Indonesia. Pembicara pertama adalah Neneng Nurlaela, Kepala Bagian Public Relation PT Bio Farma yang menjelaskan tentang sejarah, lambangnya, dan juga visi-misi Bio Farma. “Tujuan Bio Farma mengundang blogger adalah untuk membangun networking dan sharing info mengenai vaksin dan imunisasi,” kata @LalaArief. Sosok itu pun baru mengetahui kalau lambang Bio Farma yang baru (bukan lagi ular melilit cawan) adalah bentukan dari senyawa glikoprotein, jadi bukan bintang david yang lekat dengan konspirasi Yahudi. @LalaArief kemudian menjelaskan bahwa saat ini Bio Farma telah berusia seratus dua puluh dua tahun dan masih tetap bertahan dengan kinerja luar biasa yang dicapai secara konsisten. Bermula dari lokasi pabrik dan gedung utama dengan arsitektur khas Belanda bergaya art deco di Bandung, Bio Farma mampu memenuhi kebutuhan sebanyak 5 juta anak balita per tahun, 27 juta anak usia sekolah, dan 15 juta wanita usia subur sekaligus memenuhi kebutuhan swasta nasional. Bahkan, Bio Farma telah menempa diri menjadi global champion di bidang bioteknologi dengan world-class products, world-class innovations, dan world-class organization.

13425531251877937730
13425531251877937730
Bio Farma memiliki komitmen untuk membangun kemandirian industri vaksin, sehingga pemerintah Indonesia tidak perlu mengimpor vaksin dari luar negeri dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri. Bio Farma mempunyai peran nasional menurunkan angka kematian anak via imunisasi. Pada 1974, Indonesia dinyatakan bebas (eradikasi) dari penyakit cacar api atau variola atau smallpox. Dan sejak 1997, Bio Farma mendapatkan pengakuan prakualifikasi dari WHO (World Health Organization) melalui proses penyeleksian yang sangat ketat, baik dari aspek kualitas, keamanan, maupun khasiat vaksin. Dengan “paspor” tersebut, Bio Farma menjadi pemain global yang disegani karena telah memasarkan produknya ke lebih dari 120 negara, baik yang dilakukan langsung, maupun melalui UNICEF. “Prestasi terbarunya adalah Bio Farma berhasil meraih penghargaan Indonesia Green Office Award (IGCA) 2012 dari Majalah SWA,” ujar @LalaArief. Penghargaan IGCA diserahkan secara langsung oleh Prof. Dr. Emil Salim, S.E. selaku dewan juri IGCA sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Presiden bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup pada 26 Juni 2012 di Hotel Shangri-La, Jakarta.
13425532501630517489
13425532501630517489
Beberapa hal yang telah dilakukan oleh Bio Farma mengenai aktivitas green process mencakup dari mulai pencarian vendor untuk bahan baku sampai produk akhir, melakukan efisiensi energi, efisiensi dan konservasi air dengan menerapkan konsep 4R (reduce, reuse, recycle dan recovery), pengelolaan limbah dan pembagian sampah menjadi 5 kategori, dan green people green habbits. Tak heran kalau di lingkungan Bio Farma terdapat lima wadah sampah yang berbeda. Kuning untuk sampah kaleng-logam-gelas, oranye untuk sampah plastik-karet, hijau untuk sampah organik, hitam untuk sampah kertas, dan merah untuk sampah bahan berbahaya. Khusus untuk wadah sampah berwarna merah hanya ada di tempat tertentu dan yang membukanya pun hanya orang-orang berwenang saja dengan pakaian khusus. Setelah @LalaArief mengungkapkan seluk beluk Bio Farma, @YunieeHermawan pun mempersilakan Ayi Vivananda (Wakil Walikota Bandung) dan Andjang Kusumah (Direktur SDM PT Bio Farma) untuk meresmikan situs Info Imunisasi. Dalam kata sambutannya, Kang Ayi mengeluarkan humor-humornya yang menyegarkan seperti begitu mudahnya memancing ikan di Cikapundung hanya dengan bala-bala saja. Ikan-ikan akan bermunculan di permukaan dan jangan heran kalau ada ikan yang berbicara atau bertanya, “Cengeknya mana?”
1342553325908342735
1342553325908342735
Info Imunisasi berisi informasi kesehatan seputar vaksin dan imunisasi. Di sini para pengunjung akan dijelaskan mengenai definisi, manfaat, dan jenis vaksin, serta termasuk sejarah dari imunisasi itu sendiri. Begitu pula dengan penyakit-penyakit yang akan timbul jika tidak diberikan imunisasi. Tidak hanya itu, para pengunjung pun juga dapat bertanya pada dokter yang bertugas, yaitu dr. Erwin dan dr. Novi. Jika masih kurang puas, Info Imunisasi juga bisa dijangkau melalui jejaring facebook dan twitter (@infoimunisasi). Termasuk men-download beberapa e-book yang berkaitan dengan vaksin dan imunisasi. Pembicara kedua adalah dr. Novilia Sjafri Bachtiar, M.Kes. yang juga bisa dijumpai di situs Info Imunisasi. Bu dokter menjelaskan betapa pentingnya imunisasi sebagai pelengkap setelah air susu ibu atau ASI. ASI memang dapat melindungi anak tetapi hanya untuk kekebalan secara umum, sedangkan imunisasi mampu melindungi anak setelahnya untuk kekebalan secara khusus. Vaksin yang ada dan banyak dikenal oleh masyarakat ternyata tidak hanya untuk bayi dan anak-anak. Ternyata ada juga beberapa jenis vaksin yang dibutuhkan oleh orang dewasa seperti untuk penyakit tetanus, meningitis, tifoid, campak, gondongan, rubella, demam kuning, Hepatitis B, Japanese B Enchephalitis, rabies, dan influenza. Khusus untuk influenza, memang dianggap ringan dan biasa, tetapi dapat dianggap penyakit berat bila diderita orang berusia lanjut (di atas 65 tahun) serta penderita dengan penyakit jantung, paru-paru, dan diabetes mellitus (kencing manis). Vaksin influenza dapat diberikan setahun sekali dengan harga yang amat terjangkau. Yang unik dari acara blogger tentu saja penarikan doorprize yang bukan berhadiah pintu. Teh Iin sendiri beruntung mendapatkan flashdisk 8G dan 2 tiket nonton film “Ambilkan Bulan”. Begitu pula dengan Mas Suro yang beruntung mendapatkan setrika. Daaan ... acara pun dihentikan dulu karena memasuki waktu Shalat Jumat bagi laki-laki. Setelah shalat, para blogger pun menikmati makan siang yang istimewa. Selain makanan utama, juga disediakan mie kocok khas Bandung. Setelahnya, barulah para blogger diajak untuk berkeliling laboratorium yang ada di Bio Farma. Rombongan dibagi dua yang masing-masing terdiri atas 10 orang.
1342553478967764787
1342553478967764787
Laboratorium pertama yang disambangi adalah laboratorium packaging. Di sini aktivitas pengepakan berlangsung sesuatu aturan dan higienis, terbukti bagaimana para blogger diminta untuk mengenakan jas lab dan sandal karet yang telah disediakan. Langkah pertama adalah pemeriksaan visual seperti cacat wadah, perubahan warna, ataupun volume vaksin berdasarkan ketinggian cairannya. Perangkat bantu yang digunakan adalah kaca pembesar agar tingkat ketelitiannya bisa dipertanggungjawabkan. Begitu pula dengan pelabelan yang bersifat khusus karena sifat vaksin yang harus dijaga suhunya. Meski tanggal kadaluarsa vaksin masih lama, jika warna sudah berubah maka vaksin tidak dapat digunakan lagi. Tahap terakhir adalah memasukkan vaksin yang sudah di-package ke dalam cold storage room yang luar biasa dingin (mendekati suhu nol derajat celcius). Petugas yang masuk pun hanya diperkenankan berada di dalam maksimal 15 menit. Laboratorium kedua yang disambangi adalah laboratorium pengembangbiakan vaksin polio. Meski tidak dapat masuk, proses pembuatannya tetap dijelaskan dengan baik. Hingga akhirnya para blogger pun diajak memasuki Museum Bio Farma. Di sinilah sejarah Bio Farma terpampang melalui alat-alat yang dipakai, jenis-jenis ular untuk pembuatan antisera, dan orang-orang yang pernah memimpin Bio Farma.
1342553549188095619
1342553549188095619
13425536132091653341
13425536132091653341
Setelah sesi jalan-jalan, para blogger lalu diajak memasuk ruangan GSG untuk mendengarkan ceramah umum yang tampaknya diadakan sebulan sekali untuk seluruh karyawan. Ceramah pertama adalah tentang persiapan diri memasuki bulan Ramadhan. Sedangkan ceramah kedua adalah yang dinanti karena akan menjelaskan hukum imunisasi menurut Islam. Intinya, tokoh agama yang didatangkan dari Sumatera Barat menyimpulkan bahwa imunisasi hukumnya boleh dan halal. Hal ini didukung pula oleh fatwa MUI maupun fatwa-fatwa internasional di beberapa negara Islam lainnya. Pembahasan lengkap mengenai ini bisa membaca tulisan Dr. Widodo Judarwanto Sp.A berjudul 20 Mitos Kampanye Hitam Anti Imunisasi, tulisan Dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi berjudul Tanya Jawab Kehalalan dan Keamanan Vaksin, tulisan Al Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi berjudul Hukum Imunisasi, dan tulisan MUI: Tidak Semua Vaksinasi Diharamkan. Inti dari semua tulisan di atas adalah jangan digeneralisir bahwa semua imunisasi diharamkan. Dalam sudut pandang Islam, pada dasarnya diperbolehkan, bahkan dianjurkan untuk mencegah terjadinya penyakit. Namun begitu, pelaksanaan imunisasi harus memenuhi dua syarat utama, yaitu materinya tidak mengandung/menggunakan unsur haram, dan harus dipastikan bahwa imuniasasi aman dan sesuai dengan kondisi tubuh anak. Sedangkan yang paling ramai diperdebatkan adalah misalnya penggunaan enzim tripsin dari babi sebagai katalisator pembuatan vaksin polio. Sifat katalisator itu sendiri hanya sebagai pemotong dan bukan sebagai unsur utama, sehingga produk akhir vaksin polio sendiri sudah bersih dari enzim tersebut. Sampai saat ini belum ada pengganti enzim tersebut sebagai katalisator terbaik, namun penelitian ke arah sana terus diupayakan.
13425538191834939584
13425538191834939584
Pada akhirnya, sesi terakhir yang amat ditunggu oleh para blogger adalah kehadiran @Yuswohady, pakar marketing yang juga seorang blogger. Tema yang diusung beliau adalah tentang “Social Media Marketing: Promote Your Blog”. Di sinilah para blogger mendapatkan ilmu bagaimana memaksimalkan blog yang ada dengan dibantu oleh jejaring sosial media yang ada seperti facebook, twitter, youtube, atau bahkan slideshare. @Yuswohady menjelaskan jika dahulu kita mengenal Marketing 1.0, yaitu metode marketing one to many dimana posisi marketer sebagai broadcaster, maka saat ini sedang gencar-gencarnya Marketing 2.0, yaitu metode marketing many to many dimana posisi marketer sebagai connector. Penghubung di sini menjelaskan bahwa ceruk pasar saat ini adalah selalu tentang percakapan. Marketing is about coversation. Conversations among human beings sound human. They are conducted in a human voice. Marketing tidak lagi mengacu pada vertical marketing tetapi sudah berganti menjadi horizontal marketing, yaitu metode marketing yang permission based NOT interuption based.
1342553772722952774
1342553772722952774
@Yuswohady lalu menjelaskan tentang rumus E = wMC2. Energi marketing yang dahsyat itu dapat diperoleh jika ada unsur words of mouth (conversation) dan kekuatan komunitas (offline community dan online community). Dan azan maghrib pun menutup semua acara pada hari itu. Sisa doorprize dibagikan, namun sosok itu belum beruntung mendapatkan satu hadiah pun. Meski demikian, sosok itu mendapatkan kehormatan dengan berfoto bersama dengan @Yuswohady. Luar biasa![]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun