Mohon tunggu...
Bang Aswi
Bang Aswi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Bandung | Kompasianer Bandung

Seorang penggila olahraga, tukang ulin, dan desainer yang menggemari dunia kepenulisan. Aktif sebagai pengurus #BloggerBDG dan konsultan marketing digital | Kontak: bangaswi@yahoo.com | T/IG: @bangaswi ... ^_^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada Apa dengan Para Artis?

28 Maret 2014   18:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13959793791878283432

Hebatnya, Geisha tak pernah terpikir untuk menggantikan posisi Roby. Sementara ini mereka menggunakan 'additional player'. Momo sendiri pernah mengatakan, “Perbedaaan pasti ada. Pakai additional juga beda. Nggak ada Roby nggak seru. Pasti lebih seru kalau ada Roby. Lima orang dengan lima karakter berbeda.” Bahkan, absennya Roby tidak membuat produktivitas Geisha terhenti. Mereka tetap bermusik. Karya Roby juga masih kerap dibawakan pada setiap aksi panggung mereka. Momo sendiri mengaku tidak akan lelah mensupport Roby. Apalagi pertemanan mereka sudah terjalin sejak 10 tahun silam. Mereka semua sudah menganggap Roby seperti saudara sendiri.

Ada Apa dengan Para Artis?

Satu pertanyaan pamungkas tentang hal yang terjadi pada Geisha di atas adalah ... ada apa dengan para artis? Apakah mayoritas artis yang mengalami ketenaran pada akhirnya harus bergaul dengan dunia narkoba? Bisa jadi tidak. Artis sama dengan manusia atau makhluk sosial lainnya yang memiliki profesi. Kalau pada akhirnya bergaul dengan lingkungan yang menggunakan narkoba, itu adalah pilihan. Itu adalah pilihan Roby, tidak dengan mayoritas personel Geisha lainnya. Begitu pula saat Gogon memilih mencoba-coba narkoba, ternyata tidak semua personel Srimulat mengikuti jejaknya. Roy Marten, Roger Danuarta, dan masih banyak artis lainnya yang memilih jalan yang salah.

Saya pun pernah membahasnya pada postingan Sahabat Itu Pun Pergi bahwa sahabat sendiri yang dianggap sebagai saudara sendiri juga jauh dalam pergaulan yang salah. Roby masih mending karena sang sahabat pada akhirnya harus pergi untuk selamanya karena OD. Jadi, siapa pun bisa terkena kejahatan narkoba. Jeratannya begitu halus tetapi akibatnya begitu mematikan. Bukan hanya pada individu yang terlibat, tetapi juga menyebar pada lingkungan sosial yang ada di sekitarnya. Indonesia Bergegas. Ya, Indonesia harus bergegas mengatasi masalah ini. Anti Narkoba harus terus dikampanyekan setiap saat dan di setiap media.

Tahun 2014 sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba yang digaungkan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) terus mengkampanyekan bahwa pengguna narkoba lebih baik direhabilitasi daripada di penjara. Ini yang harus digarisbawahi. Efek narkoba yang membuat penggunanya menjadi kecanduan adalah batas tali yang harus segera diputus. Kampanye mencegah dan menyelamatkan pengguna narkoba terus berkumandang. Dan tentunya ini tidak akan berarti dan seperti angin lalu saja kalau seluruh lapisan masyarakat tidak mendukungnya. Yuk ah![]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun