Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gerakan Literasi Sekolah, Upaya Merawat Pikiran dan Gagasan Generasi Muda Penerus Bangsa

24 Januari 2023   13:48 Diperbarui: 24 Januari 2023   14:02 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.

Kegiatan rutin dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik. Gerakan literasi sekolah ini merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan semua warga sekolah baik guru, peserta didik, orang tua/wali murid, dan masyarakat, sebagai bagian dari ekosistem pendidikan sehingga membutuhkan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Tujuan utama digelarnya gerakan literasi sekolah yaitu untuk menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar menajdi pembelajar sepanjang hayat. 

Ada beberapa tujuan khusus, mengapa Gerakan Literasi Sekolah senantiasa diupayakan terlaksana di sekolah-sekolah. Antara lain sebagai berikut?

1. Menumbuhkembangkan Budaya Literasi di Sekolah

Dengan diadakannya program Gerakan Literasi Sekolah di berbagai jenjang satuan pendidikan, maka diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan gemaar dalam hal membaca ragam literasi dan referensi yang disediakan oleh sekolah baik digital maupun cetak. Membiasakan murid untuk gemar membaca buku secara instan memang sangat sulit. Namun, kita bisa membiasakan siswa untuk menyukai buku bacaan dengan mendata pertama kali dan berusaha melakukan observasi untuk mengetahui minat anak dalam hal buku bacaan apa yang mereka suka. Jika sudah terlaksana demikian, pihak sekolah dalam hal ini perpustakaan sekolah akan dapat menentukan rancangan program dan agenda apa yang perlu dilaksanakan dalam program gerakan literasi sekolah.

2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat

Rendahnya kemampuan masyarakat Indonesia dalam hal ini pelajar kita berdasarkan skor yang dirilis PISA pada tahun 2018 menjadi bukti bahwa gerakan literasi di sekolah memang harus digalakkan sejak dini dan dimulai dari jenjang sekolah yang paling bawah. Maka dari itu, upaya menciptakan budaya baca dan meningkatkan kapasitas pelajar dan warga sekolah dalam literasi adalah dengan membiasakan anak untuk membaca buku 15 menit sebelum jam pelajaran. Selain itu, kita sebagai guru harus dapat membuat sajian yang menarik dari literasi atau konten-konten yang ada pada buku baik cetak maupun digital agar siswa semakin menyukai budaya membaca buku.

3. Menjadikan Lingkungan Sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan

Sudah seharusnya sekolah dalam hal ini pemangku kebijakan, komite, guru, dan orang tua harus dapat membantu menciptakan kultur sekolah yang berbudaya literasi. Memperhatikan kualitas dan memperbanyak jenis buku bacaan yang menarik dan bersifat edukatif dapat membantu siswa dalam mengeksplorasi dan menemukan gagasan penting dalam membantu meningkatkan kompetensi peserta didik di sekolah. Selain itu, sekolah juga harus menyediakan sarana dan prasarana penunjang dalam hal tempat literasi. Hal tersebut dapat mendatangkan dampak baik dan manfaat yang positif demi terwujudnya lingkungan sekolah yang literat nan kritis. 

4. Menjaga Keberlanjutkan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi pembelajaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun