Mengetahui perkembangan anaknya sehingga orang tua dapat membantu anaknya belajar, memotivasi untuk meningkatkan hasil belajar dan melengkapi fasilitas belajar di rumah.
Bagi Guru Mata Pelajaran
Sebagai umpan balik juga penilaian digunakan guru untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam satu kelas. Hasil penilaian harus dapat mendorong guru agar mengajar lebih baik, dan membantu  guru untuk menentukan strategi mengajar yang lebih tepat bagi peserta didik. Selan itu, adanya nlai raport juga sebagai evaluasi dalam menentukan mana kekurangan diri dalam mengajar yang harus dibenahi serta meminimalisasi terjadinya stagnansi dalam menerapkan suatu strategi mengajar di kelas.
Bagi Wali Kelas
Melalui rapor wali kelas dapat mengetahui kekuatan  dan kelemahan peserta didik dalam kelas yang diampunya. Wali kelas juga dapat menentukan strategi dalam pengelolaan kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Misalnya dengan menata ulang pengaturan tempat duduk di kelas, pembagian anggota kelompok belajar, pembagian anggota kelompok belajar dan langkah strategis lainnya untuk membantu siswa meningkatkan kompetensi peserta didik atau membantu mengatasi kesulitan belajar peserta didik yang lemah.
Dari paparan di atas dapat kita simpulkan bahwasannya nilai rapor memang bukan segalanya. Yang terpenting dari proses pendidikan adalah anak dapat menguasai, memahami, serta mengaplikasikan materi-materi relevan yang didapatkan di sekolah ke dalam lingkungan masyarakat dengan kelebihan masing-masing. Penerapan ilmu yang tepat di kehidupan sehari-hari, akan bisa membantu anak untuk menjadi generasi muda yang berkarakter, cerdas, adaptif, serta selalu mampu menjawab segala tantangan zaman di masa depan.
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H