Jika kita ditanya, seberapa pentingkah Adab menurut kamu untuk menjalani kehidupan sehari-hari? Tentu sebagian besar dari kita akan banyak yang menjawab sangat penting, namun sebagian mungkin memilih untuk tak menjawab atau bahkan mengabaikan pertanyaan tersebut dan memilih melalui aktivitas atau kegiatan lainnya.Â
Perlu kita ketahui bersama bahwasannya, adab atau attitude merupakan prinsip utama yang harus dipegang sebelum menjalankan kehidupan sehari-hari sebagai makhluk sosial.Â
Attitude sendiri merupakan suatu sikap yang mengacu pada serangkaian emosi, keyakinan, dan perilaku terhadap berbagai hal.Â
Tentu setiap orang memiliki sikap tersendiri dalam menghadapi berbagai hal. Bahkan antara orang satu dengan  yang lain bisa saja memiliki perbedaan sikap ketika dihadapkan pada suatu masalah.Â
Hal tersebut terjadi tak lain disebabkan oleh banyak faktor. Misalnya saja ketika kita yang sudah tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa baik dari sisi usia maupun pemikiran kita secara tidak langsung akan banyak mendapatkan pengalaman hidup yang tentunya akan mempengaruhi cara bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.Â
Atas dasar itulah, tak heran jika banyak orang yang memiliki kecenderungan sikap serta pola pikir yang berbeda-beda yang tidak bisa disamakan.Â
Selain faktor pengalaman, ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi sikap atau attitude seseorang seperti faktor sosial, pembawaan diri, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, kualitas interaksi, hingga pengamatan.Â
Dalam ranah ilmu psikologi, attitude adalah sikap yang mengacu pada serangkaian emosi, keyakinan, dan perilaku terhadap objek, orang, benda, atau peristiwa tertentu. Sikap yang terbentuk dalam diri seseorang merupakan hasil dari pengalaman atau proses pendidikan yang didapatkan dan diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari atau juga sebaliknya.Â
Menjadi pribadi atau seseorang yang masih berusia muda atau bahkan berusia sekolah, tantangan dalam menjaga muruah atau karakter baik diri merupakan tantangan tersendiri. Mulai dari adab kepada orang tua, guru, hingga teman menjadi sebuah tuntutan serta tuntunan yang harus dipegang dalam kehidupan sehari-hari.Â
Lalu, apa sikap-sikap sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita lakukan agar meningkatkan kualitas attitude?
Belajar menerima kritik dan saran dari orang lain
Mungkin terdengar sepele namun siapa sangka sikap di atas akan berdampak besar dalam kehidupan kita di masa depan.Â
Menerima kritik bukan berarti mempersilakan orang lain dengan seenaknya mendikte hasil pekerjaan atau kualitas pekerjaan kita.Â
Melainkan, sebagai makhluk sosial, kita perlu untuk mendengarkan pendapat dan masukkan dari orang lain atau bahkan teman kita sendiri yuang sifatnya membangun agar kita selaku orang yang dikritik dapat menjadikan masukkan tersebut sebagai motivasi dan bahan evaluasi agar ke depan dapat lebih baik lagi.Â
Cara yang bisa dilakukan untuk dapat bersikap kooperatif dan mau menerima saran dan kritik dari orang lain adalah dengan belajar untuk menurunkan egoisme dalam diri dan sikap idealis.
Membiasakan diri mengucapkan maaf, tolong, dan terima kasih
Jika kita berat untuk mengamalkan sikap sederhana di atas dalam kehidupan sehari-hari, maka jangan salahkan citra kita akan dikenal lebih buruk oleh orang lain mulai dari yang sudah akrab dengan kita maupun yang baru saja mengenal kita.Â
Maka dari itu, belajarlah sedari sekarang untuk gemar mengucapkan permohonan maaf apabila telah atau merasa melakukan suatu kesalahan kepada orang lain.Â
Membiasakan dengan rasa tulus meminta pertolongan dari orang sekitar tanpa terkesan memaksa dan terakhir jangan lupa untuk membiasakan diri mengucapkan rasa terima kasih kepada orang yang telah membantu.Â
Tidak saling berbisik saat sedang berkumpul dengan rekan kerja atau teman nongkrong
Menjauhi sikap menggunjing atau bergibah dengan rekan sendiri adalah cara ampuh untuk meningkatkan kualitas attitude di mata orang lain.Â
Belajar untuk tidak berbisik dengan sesama teman saat berkumpul di kantor, di tempat tongkrongan, dan lain sebagainya adalah cara ampuh untuk menghindarkan diri dari sikap gibah.Â
Ceritakan saja apa yang memang perlu disampaikan kepada teman kita, bukan tidak mungkin apa yang kita sampaikan adalah pelajaran dan sebagai bahan evaluasi bagi dia bahkan juga sebaliknya.Â
Sikap-sikap sederhana ini lah yang mungkin di masa depan akan menuntun kita menjadi pribadi yang positif dan lebih bermanfaat bagi sesama manusia.
Belajar mendengarkan orang lain
Sikap sederhana lainnya yakni membiasakan diri untuk mendengar orang lain ketika teman-teman kita memang membutuhkan teman untuk sekedar cerita atau sharing.Â
Di situlah keputusan kita amat penting untuk menjadi pendengar yang baik. Jangan membiasakan diri untuk dominan bercerita tanpa mau mendengarkan sebaliknya cerita teman kita. Itu hanya akan menjadi penghambat terjalinnya kualitas interaksi dan komunikasi yang baik antar teman.
Letakkan gadget Anda ketika ngumpul bareng teman
Berinteraksi dengan teman atau dalam situasi ngumpul alangkah baiknya untuk meletakkan hp atau gadget di depan baik ketika rapat dalam kerjaan, atau sekedar ngumpul di malam minggu bersama teman-teman.Â
Memang pengaruh teknologi tak dapat dilepaskan begitu saja bahkan ketergantungan kita terhadap gadget telah memaksa kita untuk hidup ketergantungan dengan gadget sehari-hari.Â
Nah maka dari itu, belajar untuk tidak asyik sendiri menggunakan gadget saat sedang rapat atau berkumpul dengan rekan kerja adalah sikap sederhana yang berdampak positif di masa depan.Â
Itulah beberapa sikap sederhana yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam meningkatkan kualitas attitude diri. Semoga kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya.Â
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H