Mengadakan tes sambung kalimat, tepuk tinggi rendah, bermain pancasila lima dasar versi mata pelajaran, atau membuat kombinasi gerakan bersama adalah beberapa ice breaking yang dapat diterapakan di kelas.Â
Jika kita sebagai guru telah terbiasa melakukan ice breaking 15 menit sebelum mata pelajaran dimulai, bukan tidak mungkin antusiasme pesera didik dalam belajar akan lebih meningkat.
2. Akrabkan Peserta Didik dengan Buku bacaan
Tidak semua sekolah memiliki sarana komputer dan internet yang memadai namun semua sekolah pasti memiliki buku bacaan yang tersedia di perpustakaannya masing-masing.Â
Di situlah kebijaksanaan dan keputusan kita sebagai guru dalam mengarahkan siswa agar lebih mencintai buku bacaan menjadi sangat penting. Mengajak anak terlibat aktif dalam diskusi di kelas, menelaah isi suatu cerita dengan seksama, membuat desain mading dari bahan guntingan koran, dan membiasakan kegiatan literasi bagi peserta didik adalah hal positif agar lebih membiasakan kita sebagai guru untuk tak membisakan anak bermain gadget/gawai.
3. Membiasakan Peserta Didik Tampil Di Kelas
Sebagai guru kita dituntut untuk dapat memfasilitasi bakat dan minat dari peserta didik. Termasuk peserta didik yang memiliki kualitas atau kelebihan dalam hal berbicara di depan umum. Dengan bakat yang dimiliki tersebut, peserta didik dapat kita bimbing untuk dapat tampil dalam hal membaca atau berliterasi sastra maupun teks informasi di depan rekan-rekannya di kelas.Â
Membiasakan anak tampil di depan kelas, akan semakin meningkatkan kepercayaan dan motivasi belajar peserta didik di kelas. Dengan begitu, kita akan mudah mengorbitkan bakat peserta didik dalam pentas atau kompetisi akademik maupun nonakademik.
4. Mampu Memposisikan Diri Tak Hanya Sebagai Guru
Kita di sekolah yang berprofesi sebagai guru tentunya tak hanya sekedar datang mengajar saja di dalam kelas. Namun lebih dari itu, sebagai guru kita juga harus dapat memposisikan diri sebagai orang tua di sekolah, teman, atau bahkan rekan dalam proses belajar-mengajar yang berlangsung di kelas.Â
Berdiskusi, saling sharing, bercanda, hingga berkolaborasi dalam hal membuat sebuah karya atau projek yang telah direncakan akan menjadi sebuah proses didaktik yang menyenangkan.Â