Remaja usia sekolah SMP, SMA, Perguruan Tinggi, bahkan usia sekolah dasar telah menjadi target pasar potensial bagi persebaran platform game online.Â
Mengapa remaja atau anak-anak usia sekolah menjadi target pasar? Hal pertama yang menjadi alasan adalah minat dan faktor kecanduan menjadi salah satu alasan mengapa remaja usia sekolah menjadi target pasar game online di Indonesia.Â
Kebanyakan anak usia remaja, menggeluti hobi bermain game bukan hanya sebatas menyalurkan hobi.Â
Melainkan dijadikan sebagai bagian rutinitas kehidupan serta menjadi bagian dari upaya mencari uang tambahan atau penghasilan tambahan. Remaja yang yang memutuskan menggeluti bermain game, memilih menjadikan game sebagai pekerjaan yakni menjadi penjoki game semisal game Mobile Legends.Â
Anak-anak atau remaja yang bermain game, biasanya terbiasa menghabiskan waktu hingga belasan jam untuk bisa menamatkan misi dalam game atau mencapai rank tertentu demi mendapatkan bayaran atau reward tertentu.
Skin atau Promo Menarik dan Via Top Up
Anda yang memiliki hobi bermain game battle royal atau moba analog seperti PUBG Mobile, Mobile Legends, dan Free Fire pasti familiar dengan istilah top up. layanan yang memaksudkan kita sebagai player atau pemain game agar dapat menikmati promo tertentu serta memiliki item atau skin tertentu yang telah disediakan dengan cara kita lebih dahulu membeli permata atau alat tukar elektronik yang disediakan khusus oleh si aplikasi video game, untuk kemudian dapat kita tukarkan dengan promo, skin/kostum, dan item lainnya yang sesuai dengan harga alat tukar elekronik yang kita miliki.Â
Anak-anak usia sekolah dan remaja biasanya tergiur dengan layanan atau jenis promo seperti itu. Biasanya, remaja atau anak usia sekolah akan rela mengurangi biaya jajan atau sangu yang ia miliki guna ditabung dan kemudian digunakan untuk keperluan top up.
Tergiur Profesi Konten Kreator dan StreamerÂ