Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memperkenalkan Dampak Buruk Plagiarisme bagi Semangat Berkarya Generasi Muda

29 Juli 2022   07:10 Diperbarui: 29 Juli 2022   07:35 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://bbs.binus.ac.id/mm-blendedlearning/2021/06/is-recycling-your-own-work-plagiarism/)

Lalu jika perilaku plagiasi sudah sering dilakukan oleh seseorang apa dampak buruk yang ditimbulkan bagi si pelaku plagiasi?

Jeratan Hukum 

Bagi si pelaku plagiarisme, tindakan melanggar hukum akibat dari perbuatan melakukan plagiasi memang tak semuanya dapat ditindak secara hukum. Namun, jika perilaku plagiasi sudah dilakukan dan menghasilkan suatu keuntungan tanpa sepengetahuan si penulis aslinya atau pencipta aslinya maka akan menyebabkan pelaku plagiasi dapat ditindak secara hukum.

Berdasarkan pasal 2 UUHC, pelaku plagiarisme dapat dijerat dengan ancaman pidana menurut pasal 72 ayat (1) UUHC dengan dipidana dan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau pidana paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda hingga maksimal Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).

Memperburuk Reputasi

Seseorang yang terbiasa melakukan plagiasi akan mendatangkan dampak negatif bagi diri si pelaku plagiasi itu sendiri. Termasuk ketika ia akan mencoba membuat dan memublikasikan suatu karyanya di media sosial atau dalam bentuk produk, keaslian dari karya yang ia telah ciptakan akan senantiasa dipertanyakan oleh sebagian orang. Anggapan negatif yang muncul dari sebagian orang tersebut akan membuat reputasi dan kualitas anda sebagai penulis tak berkembang dan justru semakin ditinggalkan oleh para pembaca atau penikmat sebuah karya.

Karya Tulis Tak Berkembang

Perilaku plagiasi memang dapat menghadirkan banyak dampak negati bagi para pelakunya. Termasuk tak berkembangnya karya tulis seseorang. Misalnya, ketika pelaku terbiasa melakukan plagiasi dengan mengopy-paste suatu tulisan tanpa membiasakan diri mencantumkan sumber atau referensi pencipta tulisan atau suatu karya tertentu tanpa belajar untuk menerbitkan dan mengonsep serta membuat karya tertentu berdasarkan pemahaman dan intuisi pribadi maka hanya akan membuat sajian karya tak berkembang. Ide-ide brilian dan inovasi yang seharusnya dapat dimunculkan dalam suatu sajian karya justru tak tampak atau terbaca oleh pembaca. Lebih dari itu, pelaku plagiasi dengan karyanya akan terdiskreditkan dan tersisih dengan sendirinya dan bahkan akan ditinggalkan oleh pembaca.

Menyuburkan Sikap Malas

Akibat yang paling sering dirasakan oleh para pelaku plagiasi adalah semakin meningkatnya perasaan malas dalam diri. Terbiasa menjiplak, meniru, menyalin tanpa membaca dan mengonsep sesuai pemahaman sendiri akan semakin membuat diri terbiasa melakukan jalan pintas dan instan dalam membuat suatu sajian karya. 

Sikap malas seharusnya dapat kita perangi dan hindari dengan mencoba selalu meningkatkan kemampuan literasi, membaca secara kritis dan intensif, serta selalu belajar untuk mengonsep suatu tulisan atau karya lainnya berdasarkan ide, kreativitas, maupun inovasi pribadi agar karya yang bersifat orisinalitas dapat terpublikasikan dengan baik kepada pembaca atau penikmat karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun