Membahas tentang musik tentu tak akan ada habisnya. Mulai dari usia anak-anak, remaja, hingga dewasa semua larut dan ikut menikmati musik sebagai sebuah suguhan penghibur hati maupun sebagai sekedar hobi. Jika mengacu pada esensi mendasar tentang musik tentu musik merupakan salah satu bentuk karya seni yang bertujuan untuk dinikmati sajiannya oleh para penikmat seni. Seperti pengertian berikut ini yang disematkan dalam Dictionary Version.
Musik adalah sebuah bentuk karya seni yang terdiri dari bunyi-bunyian instrumental atau vokal ataupun keduanya, yang menghasilkan sebuah karya indah dan harmonis. Ia diciptakan atau dihasilkan oleh seorang kontemporer dan ditampilkan melalui seorang penyanyi sebagai perantara untuk mengomunikasikan ide-ide atau perasaan ataucurhatan pemikiran tertentu.
Cukuplah kita dapat pahami jika suatu musik selain sebagai sebuah sajian karya seni yang berupa bunyi-bunyian yang diiringi sebuah alat musik dan dinyanyikan oleh seseorang penyanyi, juga merupakan sebuah kebutuhan yang memegang peranan penting dalam kehidupan setiap orang sebab musik merupakan sebuah identitas kebudayaan yang dapat menggerakkan jiwa dan pemikiran seseorang dalam mengekspresikan kemampuan serta menunjukkan semangatnya dalam berkarya.
Setelah kita mengetahui esensi dasar dari musik, kita juga harus mengenal tentang berbagai genre musik. Genre musik berdasarkan perkembangannya di era modern saat ini terbagi ke dalam banyak jenis mulai dari jazz, gospel, blues, rhytm dan blues, funk, rock, metal, hardcore, electronic, reggae, dub, hip hop (rapcore), dan pop. Tak ketinggalan genre musik lain seperti musik tradisional macam dangdut, country, dan latin juga memiliki peran dalam menghidupkan perkembangan musik di era kontemporer saat ini.
Di Indonesia sendiri, Sejarah masuknya musik di Indonesia dimulai dari masa sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha. Pada masa tersebut, musik cenderung dimainkan dan digunakan dalam tujuan tertentu seperti keperluan ritual masyarakat maupun upacara adat. Kemudian pada masa masuknya pengaruh Hindu-Budha mulailah berkembang musik-musik di istana kerajaan khususnya di daerah Jawa. Masuknya Islam ke Indonesia juga membawa kemajuan dan perkembangan di bidang musik bagi masyarakat Indonesia. Â
Hal tersebut ditunjukkan dengan diperkenalkannya musik 0leh para pedagang Arab. Sampai pada masa kolonialisme, selain musik alat musik pun juga mulai diperkenalkan oleh para kaum bangsawan seperti Belanda seperti biola, cello (selo), gitar, seruling (fluete), dan okulele. Tak cukup sampai di situ, berkembangnya teknologi dan media informasi serta komunikasi membuat genre musikpun mengalami perkembangan pesat hal tersebut ditandai  dengan masuknya berbagai jenis musik barat seperti pop, jazz, blues, rock, R&B, dan musik-musik India hingga musik-musik dari Korea yang kita akrab dengar saat ini.
Namun, tahukah anda bahwa Indonesia dalam perkembangannya di dunia musik telah banyak melahirkan  band atau grup musik legenda yang hingga saat ini lagunya masih sering diperdengarkan oleh para penikmat musik tanah air. Berikut beberapa band musik yang melegenda di Indonesia.
1. Koes Plues
Salah satu grup musik yang tenar di tahun 1970-an ini merupakan salah satu grup band papan atas Indonesia yang nama besarnya begitu melegenda. Puluhanalbum dengan berbagai genre mulai dari pop, dangdut, kasidah, hingga pop Jawa telah diciptakan. Grup musik yang dikenal dengan para personel kawakannya seperti Tony Koeswoyo, Yon K, Yok K, Murry, Totok Adji Rachman, dan Dimas Wahab ini telah mencetak banyak karya dan prestasi dalam sejarah permusikkan di Indonesia. Prestasi yang pernah diraih di antaranyaKoes Ploes pernah masuk dalam "25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah Versi Majalah Rolling Stone Indonesia" pada tahun 2008. Tak hanya itu, 3 tahun sebelumnya mereka berhasil menyabet penghargaan sebagai Legend Award Anugerah Musik ndonesia (2005)
Beberapa lagu yang pernah diciptakan dan ramai diikmati hingga saat ini seperti kembali Ke Jakarta (1969), Diana (1974), Kolam Susu (1974), Andaikan Kau Datang (1970), dan masih banyak lagi.
2. Dewa 19
