Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Literasi Digital: Tantangan E-Book dalam Misi Mencari Perhatian Generasi Muda Melalui Layar Gadget

6 Juli 2022   18:00 Diperbarui: 6 Juli 2022   18:02 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumen Pribadi/Literasi DIgital Sekolah)

Memberikan kemudahaan sekaligus bantuan bimbingan bagi pemustaka dalam pemanfaatan koleksi  yang terseda. Jangan segan untuk menanyakan dan memberikan bantuan kepada pemustaka yang kelihatan bingung dalam proses pemanfaatan koleksi, baik secara prosedur penelusuran maupun keberadaan koleksi yang diinginkan. Diupayakan sebaik mungkin kebutuhan mengenai informasi akan terpenuhi sehingga pemustaka merasa betah mengunjungi perpustakaan. Tak lupa, pihak pengelola perpustakaan dapat mengorbitkan dan mempublikasikan buku-buku koleksi perpustakaannya ke website perpustakaan setempat agar pembaca tak perlu berlama-lama hanya untuk mencari sebuah judul buku di  dalam perpustakaan.

Sediakan wadah bagi para penulis untuk mempublikasikan karya bacaanya

Karya-karya kontemporer saat ini terutama artikel-artikel yang ditulis dari berbagai referensi buku tentu membutuhkan wadah secara digital dalam hal kepentingan publikasi. Maka dari itu, agar pengunjung perpustakaan dan juga website-website penyedia buku elektronik maka sudah seharusnya pengelola website serta pihak perpustakaan memberikan wadah bagi para penulis-penulis kontemporer untuk dapat mempublikasikan karyanya sehingga masyarakat berbagai kalangan tertarik untuk membaca.

Membaca sebaiknya tak melalui tuntutan dan paksaan

Jika sebagian dari kita banyak yang mencari referensi buku elektronik hanya karena disuruh oleh dosen atau guru ketika sedang mendapatkan tugas, agaknya sekarang mulai dikurangi. Kita dapat memulai kebiasaan baik dalam hal membaca sajian buku elektronik dengan memilih genre-genre buku yang kita anggap esensial atau dengan kata lain kita belajar mempersiapkan buku tersebut dan membacanya secara bertahap sejak jauh-jauh hari.

Yang serba gratis akan laris

Siapa yang tak mau dikasih buku gratis, ya sebenarnya tak sepenuhnya gratis karena kita juga harus memikirkan kualitas dan apresiasi karya orang lain. Hal yang paling logis untuk menggambarkan makna gratisan yakni jika penyedia buku elektronik mau menyediakan sajian buku elektronik secara gratis akan tetapi dalam periode tertentu buku tersebut akan dikenakan biaya peminjaman. Namun harga yang dipatok tak harus menyesuaikan dengan harga buku secara hardcopy. Dengan mekanisme seperti itu, para pembaca akan tertarik untkuk mengoleksi buku elektronik yang disediakan oleh perpustakaan digital atau website penyedia buku elektronik tertentu.

Itulah beberapa hal yang dapat menjadi bahan renungan dalam membangkitkan motivasi membaca buku-buku elektronik. Jika ada informasi serta saran silakan tuliskan di  kolom komentar. 

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun