Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kembalinya Pelajaran TIK di Bangku Sekolah, Masih Relevankah?

8 Juni 2022   07:00 Diperbarui: 8 Juni 2022   12:35 1928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kembalinya mata pelajaran TIK di sekolah| Kompas.com/Markus Yuwono

1. Memaksimalkan Pemerataan dan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Penunjang di Tiap-Tiap Sekolah

Kementerian Pendidikan hendaknya kembali harus mengadakan evaluasi terkait dengan pemerataan dan peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana penunjang dalam mengimplementasikan dengan baik pelajaran TIK di tiap-tiap satuan pendidikan. Mengadakan penambahan jumlah fasilitas laptop atau komputer lengkap dengan para teknisi yang berkompeten di bidangnya. 

Kerja sama juga dapat dilakukan di berbagai sekolah untuk memberikan bantuan unit laptop atau komputer yang memang tidak terpakai dan masih layak digunakan agar dihibahkan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan bantuan sarana dan prasarana penunjang dalam hal teknologi.

2. Muatan atau Konten Tidak Lagi tentang Bagaimana Mematikan dan Menghidupkan Komputer atau Laptop

Selama ini anak-anak atau bahkan saya selaku penulis ketika bersekolah dulu lebih dominan hanya diajarkan tentang bagaimana menghidupkan dan mematikan komputer, pengenalan tentang menu-menu dalam microsoft, dan lain sebagainya tanpa diberikan pengarahan dan pengajaran serta praktik langsung dalam menggunakan perangkat komputer. 

Maka dari itu, perlunya perluasan dan peningkatan kualitas konten dari modul ajar pembelajran TIK seperti penguasaan Microsoft Office, berlatih menggunakan aplikasi desain dan editing, merancang dan mengolah informasi serta memberdayakan siswa agar mengerti atau minimal paham bagaimana mengoperasikan perangkat komputer di sekolah.

3. Mau Tidak Mau Guru Harus Melek Teknologi

Peningkatan kemampuan penggunaan teknologi bagi guru tentu harus menjadi perhatian. Menggunakan komputer tak selamanya tentang cara menggerakkan mouse atau pointer semata. 

Mencoba mendesain materi ajar dalam tampilan PPT sederhana, meletakkan konten PPT, mengetik, mengolah data, dan tak asing dalam bekerjasama secara kelompok dalam mendesain media pembelajaran mungkin harus menjadi perhatian lebih. 

Peran maksimal dari pemerintah terkait untuk mengadakan diklat peningkatan kemampuan penggunaan TIK dapat menjadi salah satu cara jitu untuk memaksimalkan peran guru dalam menggunakan TIK.

Itulah beberapa hal terkait dengan mulainya pembelajran TIK diterapkan di tiap-tiap sekolah di Indonesia, khususnya di Kota Samarinda. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan serta kekeliruan penyajian informasi dalam artikel ini. Terima Kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun