Hingga saat ini, mahasiswa tingkat akhir pada jenjang S1, tentu masih mengalami ketakutan dan kekhawatiran yang laten tentang bagaimana cara menulis skripsi.Â
Jika berdasarkan pengalaman penulis, menulis skripsi sebenarnya bukan merupakan momok yang menakutkan, melainkan sudah menjadi tanggung jawab bagi setiap mahasiswa yang memang telah memasuki fase akhir dalam perkuliahan atau fase semester ke-8 jika mengacu pada masa studi normal selama 4 tahun.
Lalu mengapa skripsi menjadi bagian dari tanggung jawab?Â
Skripsi merupakan bagian dari karya seorang mahasiswa di suatu Perguruan Tinggi yang tergolong ke dalam karya tulis ilmiah.Â
Ketika seseorang mulai menempuh masa perkuliahan di semester pertama, maka ia akan diperkenalkan dengan segala kehidupan warga kampus, dengan segala aktivitas akademik maupun non akademik yang ada di dalamnya.Â
Bertemu teman baru, mulai mengubah pola pikir siswa ke mahasiswa, meningkatkan etika serta sopan santun dalam bersikap kepada dosen juga menjadi sebuah aspek yang patut menjadi perhatian bagi setiap mahasiswa muda.Â
Masuk ke semester berikutnya, seorang mahasiswa mulai diperkenalkan dengan beberapa penugasan yang mengharuskan seorang mahasiswa untuk menyesuaikan dengan segala permintaan dosen. Ada yang minta dibuatkan dan dikumpulkan dalam bentuk hard file, soft file, bentuk makalah, kertas jawaban, formulir online, dan lain sebagainya. Semua harus dikerjakan dengan teliti dan menyesuaikan dengan referensi yang diminta sebagai bahan penulisan.
Jika sudah menyelesaikan tugas tanggung jawab di semester satu hingga tujuh, maka masuklah mahasiswa tersebut pada fase penyusunan skripsi di semester delapan. Dan di situlah beban dan tanggung jawab tersebut muncul.Â
Belajar dari banyak pengalaman, mulai meningkatkan referensi bacaan, mulai mencari relasi, niat dan konsisten dalam menyelesaikan skripsi, mulai mengadakan pengamatan terkait dengan permasalahan yang akan dikupas nantinya dalam skripsi dan lain sebagainya akan membantu mahasiswa untuk menghadapi fase penyusunan tugas akhir akan lebih siap.
Jika sudah melakukan beberapa hal yang menjadi contoh di atas, tentu kita akan mengetahui arah penyusunan tugas akhir sebagai seorang mahasiswa, mau berapa lama skripsi tersebut digarap, dan kapan kita dapat menyelesaikan hingga masuk tahap ujian akhir (pendadaran).