Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool 2005: Ketika Drama Tragis Berujung Manis di Rumput Istanbul

4 Mei 2022   17:45 Diperbarui: 4 Mei 2022   18:24 1427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.liverpoolfc.com/news/features/351604-liverpool-2005-champions-league-final-istanbul)

Drama di Stadion Ataturk Olympic Stadium Istanbul dimulai

Tepat pada tanggal 25 Mei 2005, laga final Uefa Champions League tahun 2004-2005 digelar. Laga tersebut mempertemukan Liverpool melawan Ac Milan. Ac Milan yang menurunkan skuad terbaiknya termasuk bek tangguh mereka Maldini, dan gelandang han dal mereka yakn Andrea Pirlo, Clearence Seedorf, serta Ricardo Kaka menghadapi barisan skuad Liverpool yang diisi oleh Steven Gerard, Xabi Alonso, John Arne Riise, dan Milan Baros.

Pertandingan memasuki babak pertama, Ac Milan berhasil unggul di menit 1'. Memanfaatkan umpan Andrea Pirlo melalui situasi tendangan bebas Paolo Maldini berhasil melepaskan sepakan yang sukses menjebol jala gawang Dudek. 1-0 Milan Unggul. Di menit 39' Hernan Crespo membawa Milan menjauh usai memanfaatkan umpan Andriy Sevchenko, Milan unggul 2-0.  Tak berhenti sampai di situ, Hernan Crespo berhasil membuat gol keduanya di malam tersebut setelah memanfaatkan umpan terobosan Ricardo Kaka di menit 44', skor 3-0 bertahan hingga babak pertama berakhir.

Di babak kedua, pertandingan  mulai berubah dan berbuah petaka bagi Ac Milan. Berawal dari pergerakan ciamik Riise, ia melepaskan umpan berilian menuju Gerard yang langsung disambarnya dan mengubahnya menjadi gol di menit 53', skor 1-3. Di menit 56' Vladimir Smicer benar-benar mengubah situasi permainan Liverpool. Melalui tendangan dari luar kotak pinalti ia sukses menjebol gawang Dida. Bammm... skor berubah menjadi 2-3. Tak berselang lama, petaka terjadi di menit 60'. Gerard yang dilanggar oleh Gatusso di kotak pinalti membuat wasit menghadiahkan  sepakan pinalti dan Xabi Alonso yang ditunjuk sebagai algojo berhasil menyelesaikan tugasnya dengan 2 kali percobaan, setelah pinaltinya mampu digagalkan Dida, akan tetapi bola muntah langsung dituntaskan kembali oleh Xabi menjadi gol skor pun berubah menjadi 3-3 dan bertahan hingga babak pinalti.

Di babak adu tendangan pinalti tersebut petaka bagi Milan kembali berlanjut, 3 penendang mereka gagal yakni Serginho, Pirlo, dan Shevchenko. Hanya dua penendang yang berhasil yakni Kaka dan Tomasson. Sementara Liverpool berhasil dengan 3 penendan mereka yakni Hamman. Djibril Cisse, dan Smicer. Hanya Jhon Arne Risse yang gagal mengeksekusi kesempatan tendangan pinalti. Liverpool berhasil menang dramatis dengan skor 3-2. Dengan hasil tersebut, Liverpool berhasil menjuara Liga Champions 2005 dan sekaligus berhasil merengkuh gelar ke-5 mereka. Sementara Milan harus gigit jari, pasalnya di tahun tersebut mereka harus gagal mendapatkan satu gelar pun pasca gagal di Liga Italia, tersingkir dari Copa Italia, dan Kalah di final Liga Champions Eropa

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun