Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Peran Jurnalistik dalam Perkembangan Pendidikan di Indonesia melalui Media Massa

27 April 2022   10:12 Diperbarui: 27 April 2022   10:16 2326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas Junalistik dalam pemanfaatan media massa baik elektronik maupun cetak khususnya di Indonesia telah banyak membawa pengaruh besar bagi perkembangan di berbagai aspek kehidupan mulai dari teknologi informasi, ekonomi, sosial, berita regional tentang berbagai topik, hingga bidang pendidikan sekalipun senantasa tak luput dari cakupan jurnalistik.

Mengacu pada berberapa teori, misalnya menurut Widjaja bahwa jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peristiwa atau kejadian sehari-hari yang aktual (e-journal.com)

Astrid S. Susanto menyatakan bahwa, jurnalistik adalah kegiatan pencatatan atau pelaporan serta penyebaran tentang kejadian sehari-hari (e-journal.com)

Jurnalistik merupakan penulisan tentang hal-hal penting dan tidak kita ketahui (Leslie Stephen)

Pada umumnya, kegiatan jurnalistik merupakan suatu kegiatan yang dilakukan guna mengumpulkan suatu informasi dengan sebenar---senarnya, berdasarkan data dan fakta yang factual, dapat dipertanggungjawabkan, dan dengan mengacu pada aturan yang diatur dalam kode etik jurnalistik agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik.

Berdasarkan pemaparan tersebut, muncul pertanyaan yang harusnya dapat dijawab terkait tentang kegiatan jurnalistik yakni, bagaimana peran jurnalistik dalam mengembangkan bidang pendidikan di Indonesia?

Tak hanya sekedar Berita

Seorang jurnalis atau wartawan hendaknya tidak hanya sekedar membuat berita saja. Menurut Pengamat pendidikan Ikhsyat Sukur, jurnalis dapat menjadi suatu profesi yang mulia karena bisa menyampaikan informasi yang baik kepada masyarakat luas. Karena peran strategis tersebut, seorang wartawan dituntut untuk ikut serta dalam membantu memperbaiki pendidikan di Indonesia.

Implementasi dari pernyataan di atas merujuk pada suatu deskripsi bahwa, Jurnalis dapat menjadi pihak fasilitator yang membantu menyediakan aneka informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Misalnya, pada saat pandemi Covid-19 saat ini, dibutuhkan pemberitaan serta informasi yang relevan, akuntabel, faktual, aktual, dan dapat dipertanggung jawabkan. Berita-berita hoax yang senantiasa berseliweran di beberapa media massa khususnya elektronik. Akan semakin menyebabkan rasa kekhawatiran masyarakat terkait penyebaran covid akan semakin tumbuh.

Media terkait dapat menampilkan berita terkini yang sifatnya informastif dan juga edukatif kepada masyarakat terkait perkembangan covid, agar masyarakat yang melihat akan semakin kritis dan mengerti apa langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan untuk bersama-sama menghadapi pandemi covid-19 demi Indonesia yang lebih baik.

Mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanah UUD

Seorang jurnalis memiliki tanggung jawab dalam hal menyampaikan informasi yang benar, valid, objektif, dan berimbang. Tugas memberikan wawasan yang edukatif, informai yang relevan, dan menyajikan berita-berita yang berkualitas serta mampu menjadi kontrol sosial bagi penyelenggara negara.

Sajian informasi yang sangat beragam di era modern sekarang ini, menuntut jurnalis dan lembaga yang bertanggungjawab di dalamnya harus senantiasa berbenah dan berinovasi. Mengacu pada hal tersebut, media massa yang rentan menjadi biang kerok dari munculnya informasi hoax adalah media elektronik. Banyak situs-situs median sosial yang digunakan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk sengaja menyiarkan berita-berita yang cenderung fiktif, tak berdasar, sengaja mengklikbait penonton ataupun pembaca, sarkas, terindikasi melecehkan, dan lain sebagainya sehingga tak menciptakan sisi edukatif yang baik untuk membantu mencerdaskan masyarakat. Akan tetapi justru sebaliknya, hanya terkesan menggiring opini masyarakat, memrovokasi komunitas atau kelompok tertentu, bahkan menyebabkan konflik atau perpecahan suatu golongan.

Agar hal tersebut tak mengakar dan semakin meluas, dibutuhkan kerjasama antara lembaga jurnalistik dengan pemangku kebijakan terkait misalnya pemerintah dalam menyajikan informasi yang relevan, objektif, faktual, dan akuntabel. Jangan lupa, selain itu masyarakat juga harus senantiasa dibimbing dan dibina agar dapat terus kritis dan responsive dengan segala kejadian yang terjadi di sekitarnya.

Mata dan Telinga bagi masyarakat

Jurnalis memiliki peran penting dalam melaporkan segala hal yang terjadi di masyarakat dan kembali melaporkannya ke masyarakat pula. Dalam hal ini, jurnalis berperan sebagai mata dan telinga bagi masyarakat. Ungkapan tersebut tak berlebihan, mengapa? Karena lembaga kejurnalistikkan di Indonesian misalnya dapat berperan sebagai pihak yang mampu berdiri secara independen dan tak bertendensi dengan pihak manapun dalam menyajikan informasi atau pemberitaan yang berkualitas serta bermanfaat kepada masyarakat.

Jika peran pelaporan tersebut dapat terlaksana dengan baik, masyarakat akan semakin siap untuk menghadapi segala kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, semakin kritis terhadap informasi yang didapatkan, dan semakin sigap dalam mengimplementasikan cara atau langkah-langkah nyata apa yang tepat guna menyelesaikan suatu permasalahan.

Penafsir yang baik bagi masyarakat awam

Beberapa dari masyarakat kita, cenderung terbiasa menelan informasi dengan mentah-mentah tanpa menampun, menganalisa, dan mengolahnya terlebih dahulu. Mengapa demikian, karena keterbatasan informasi serta pengetahuan yang diperoleh sebelumnya serta tak memadainya kemampuan personal. Nah pada kondisi seperti itulah, jurnalis dapat menjadi penafsir bagi masyarakat. Menyajikan ulasan berita dari peristiwa yang telah terjadi dengan menggunakan bahasa-bahasa yang sederhana, baku, namun  tetap mudah dipahami sehingga esensi dan perubahan perilaku positif yang diharapkan dapat diterapkan oleh masyarakat.

Harapan Penulis selaku perwakilan masyarakat sosial

Peran jurnalistik dalam meningkatkan peran dan fungsinya pada kemajuan bidang pendidikan senantiasa tak lepas pada komitmen dan niat untuk memajukan serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

Jurnalis dan segala aspek kejurnalistikkan yang ada di dalamnya, harus terus berbenah dan berinovasi sepanjang waktu. Terus berdiri sebagai penyambung mata dan telinga masyarakat dengan para birokrat di lingkungan pemerintahan akan semakin meningkatkan optimistis masyarakat bahwa Indonesia memiliki masa depan yang cerah khususnya dalam kemajuan bidang pendidikan di masa yang akan datang.

Semoga Indonesia dapat menjadi negara yang lebih baik ke depannya. Mampu bersaing dengan negara lain, sejahtera, mandiri, dan terus berinovasi dalam bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya di masa yang akan datang.

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun