Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Barcelona Era Koeman VS Barcelona Versi Xavi" Apa yang Berbeda?

5 April 2022   16:00 Diperbarui: 6 April 2022   22:08 1831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barcelona menarik perhatian dan kembali membuat bergairah seluruh pecinta sepakbola di seluruh dunia terutama para Barcelonista (decul) akhir-akhir ini.

Pasalnya, saat peluit panjang laga lanjutan liga Spanyol yang terjadi pada tanggal 21 Maret 2022 yang mempertemukan Real Madrid melawan FC Barcelona ditiupkan, skor pun berakhir dengan kemenangan Barcelona 0-4 atas tuan rumah. Empat gol yang dicetak masing-masing oleh Aubameyang di menit 29'  dan 51', Ronald Araujo 38', dan Ferran Torres  47'. 

Hasil tersebut berhasil mengantarkan Barcelona bertengger di peringkat 3 klasemen di bawah Sevilla (runner-up) dan Real Madrid sebagai pemuncak klasemen sementara LaLiga.

Muncul pertanyaan yang mmendasar terkait hasil yang dicapai Barcelona saat ini, apa yang membedakan Barcelona versi Koeman, dengan Barcelona versi Xavi?

(vivagoal.com/)
(vivagoal.com/)

Jeda Transfer Jadi Pembeda

Datangnya Aubameyang, Ferran Torres, Adama Traore, dan Dani Alves berhasil menjadi pembeda yang mampu memberi warna terbaru serta pemulu skema tiki-taka progresif nan agresif ala Xavi.

Sajian operan cepat, sentuhan kecil, akurasi umpan, kecepatan, teknik tinggi, serta berjalannya koordinasi antar lini mulai dari lini bertahan hingga penyerangan mampu meyakinkan fans Barcelona bahwa Blaugrana telah bangkit kembali. 

Hal ini justru jauh berbeda dengan kondisi Barcelona saat masih ditangani Ronald Koeman. Permainan yang cenderung bertahan dan tak terkoordinasi dengan baik justru memperburuk hasil yang didapatkan Barcelona pada setiap pertandingan.

Harmonisasi antar Pemain

Datangnya Xavi di Camp Nou sebagai pelatih baru Barcelona menjadi sebuah angin segar bagi Barcelona. Pasalnya, saat didatangkan dari Qatar dan menandatangani kontrak baru sebagai manajer pada 8 November 2021.

Kondisi ruang ganti para pemain, staf, dengan Xavi mendadak menjadi cair dan sangat erat. Para pemain terlihat sangat gembira dan terbuka dengan kedatangan Xavi.

Xavi yang berusaha memahami karakter para pemain Barca yang cenderung didominasi oleh para pemain muda, membuat ia mudah diterima dan memberikan semangat serta motivasi lebih bagi para pemain.

Hal ini justru berbanding terbalik dengan apa yang ditunjukkan Barca ketika masih ditangani oleh Koeman.

Kepergian Suarez, hengkangnya Messi ke PSG, hingga pulang kampungnya Griezzmann ke Atletico Madrid justru memperparah situasi ruang ganti Barcelona versi Koeman.

Mentalitas Juara telah kembali

Barcelona musim ini mencatatkan hasil yang sebenarnya kurang memuaskan, bagaimana tidak, jika melihat dari sejarah Barcelona merupakan kandidat yang sangat diunggulkan untuk menjuarai Liga Spanyol, Copa Del Ray, hingga Liga Champions Eropa.

Juara UCL tahun 2009 ini, harus tersingkir dari panggung UCL musim ini, dengan tergabung di grup E bersama Bayern Munchen, Benfica, dan Dynao Kyiv.

 Barcelona harus tersingkir dari fase grup UCL dan terjun kasta menuju UEL. Lebih dari itu, Barcelona juga harus tersingkir dari Copa Del Ray setelah disingkirkan oleh Atletic Bilbao.

Asa Barcelona untuk menjuarai Liga Spanyol musim ini juga cukup berat, hingga pekan ke-30, Barcelona masih tertinggal 12 poin dari Real Madrid di puncak klasemen.

Walau demikian, mentalitas juara Barcelona kembali meningkat usai kedatangan Xavi di Camp Nou, Barcelona berhasil melaju hingga fase quarter final kompetisi Liga Eropa, dan berhasil bertengger sebagai runner-up sementara musim ini. 

Asa pendukung Barcelona untuk melihat tim kesayangan dapat meraih trofi musim ini kembali terjaga, walau kesempatan itu datang dari kompetisi Liga Eropa.

Namun yang menjadi catatan, berhasilnya Barcelona nanti meraih juara UEL, akan mengembalikan tradisi juara mereka untuk siap bersaing musim depan, dan lebih dari itu akan memastikan posisi mereka di UCL musim 2022/2023. 

Hal inilah yang menjadi pembeda dengan Barcelona versi Koeman. Kekalahan melawan Bayern di UCL, menyerah dengan skor 1-2 melawan Real Madrid di kompetisi LaLiga serta tersingkir dari UCL setelah kalah selisih poin dengan Benfica. Membuat mentalitas juara Blaugrana semakin menurun saat itu.

Hingga akhirnya, manajemen memutuskan memecat Ronald Koeman dan menggantikannya dengan Xavi.

(Doc. Ardi Bagus Prasetyo)
(Doc. Ardi Bagus Prasetyo)

Pola 4-4-3 kembali 

Strategi menyerang 4-4-3, ala Xavi kembali menjadi pilihan utama di beberapa laga yang dimainkan. Dengan kembali menempatkan Pique sebagai pemain utama dan didampingi oleh Eric Garcia maupun Ronald Araujo membuat pertahanan Barcelona era Xavi kembali kokoh.

Kembalinya performa F. de Jong, Pedri, P. Gonzalez, Busquets, dan Gavi. Berhasil memberikan kontribusi lebih atau sokongan umpat manis bagi barisan penyerang Barca yang dikomandoi oleh Depay, Ferran Torres, Adama, Aubameyang, serta Luuk de Jong.

Konsistensi teruji

Hasil yang didapatkan oleh Barca dalam lima laga terakhir yang selalu meraih kemenangan membuat barca berhasil menjawab keraguan pendukung yang berkaitan dengan konsistensi.

Sentuhan pelatih Xavi benar-benar telah memberi perubahan besar bagi Barcelona di sisa musim ini.

Hasil tersebutlah yang tak terlihat pada era Koeman, hasil Barca cenderung selalu tak konsisten, kadang menang, terkadang harus kembali menelan kekalahan melawan tim yang kelasnya di bawah Barcelona.

Semoga Barcelona kembali Berjaya dan menemukan tradisi juaranya kembal. Visca Barca ....

#SalamLiterasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun