Asa pendukung Barcelona untuk melihat tim kesayangan dapat meraih trofi musim ini kembali terjaga, walau kesempatan itu datang dari kompetisi Liga Eropa.
Namun yang menjadi catatan, berhasilnya Barcelona nanti meraih juara UEL, akan mengembalikan tradisi juara mereka untuk siap bersaing musim depan, dan lebih dari itu akan memastikan posisi mereka di UCL musim 2022/2023.Â
Hal inilah yang menjadi pembeda dengan Barcelona versi Koeman. Kekalahan melawan Bayern di UCL, menyerah dengan skor 1-2 melawan Real Madrid di kompetisi LaLiga serta tersingkir dari UCL setelah kalah selisih poin dengan Benfica. Membuat mentalitas juara Blaugrana semakin menurun saat itu.
Hingga akhirnya, manajemen memutuskan memecat Ronald Koeman dan menggantikannya dengan Xavi.
Pola 4-4-3 kembaliÂ
Strategi menyerang 4-4-3, ala Xavi kembali menjadi pilihan utama di beberapa laga yang dimainkan. Dengan kembali menempatkan Pique sebagai pemain utama dan didampingi oleh Eric Garcia maupun Ronald Araujo membuat pertahanan Barcelona era Xavi kembali kokoh.
Kembalinya performa F. de Jong, Pedri, P. Gonzalez, Busquets, dan Gavi. Berhasil memberikan kontribusi lebih atau sokongan umpat manis bagi barisan penyerang Barca yang dikomandoi oleh Depay, Ferran Torres, Adama, Aubameyang, serta Luuk de Jong.
Konsistensi teruji
Hasil yang didapatkan oleh Barca dalam lima laga terakhir yang selalu meraih kemenangan membuat barca berhasil menjawab keraguan pendukung yang berkaitan dengan konsistensi.
Sentuhan pelatih Xavi benar-benar telah memberi perubahan besar bagi Barcelona di sisa musim ini.