Datangnya Xavi di Camp Nou sebagai pelatih baru Barcelona menjadi sebuah angin segar bagi Barcelona. Pasalnya, saat didatangkan dari Qatar dan menandatangani kontrak baru sebagai manajer pada 8 November 2021.
Kondisi ruang ganti para pemain, staf, dengan Xavi mendadak menjadi cair dan sangat erat. Para pemain terlihat sangat gembira dan terbuka dengan kedatangan Xavi.
Xavi yang berusaha memahami karakter para pemain Barca yang cenderung didominasi oleh para pemain muda, membuat ia mudah diterima dan memberikan semangat serta motivasi lebih bagi para pemain.
Hal ini justru berbanding terbalik dengan apa yang ditunjukkan Barca ketika masih ditangani oleh Koeman.
Kepergian Suarez, hengkangnya Messi ke PSG, hingga pulang kampungnya Griezzmann ke Atletico Madrid justru memperparah situasi ruang ganti Barcelona versi Koeman.
Mentalitas Juara telah kembali
Barcelona musim ini mencatatkan hasil yang sebenarnya kurang memuaskan, bagaimana tidak, jika melihat dari sejarah Barcelona merupakan kandidat yang sangat diunggulkan untuk menjuarai Liga Spanyol, Copa Del Ray, hingga Liga Champions Eropa.
Juara UCL tahun 2009 ini, harus tersingkir dari panggung UCL musim ini, dengan tergabung di grup E bersama Bayern Munchen, Benfica, dan Dynao Kyiv.
 Barcelona harus tersingkir dari fase grup UCL dan terjun kasta menuju UEL. Lebih dari itu, Barcelona juga harus tersingkir dari Copa Del Ray setelah disingkirkan oleh Atletic Bilbao.
Asa Barcelona untuk menjuarai Liga Spanyol musim ini juga cukup berat, hingga pekan ke-30, Barcelona masih tertinggal 12 poin dari Real Madrid di puncak klasemen.
Walau demikian, mentalitas juara Barcelona kembali meningkat usai kedatangan Xavi di Camp Nou, Barcelona berhasil melaju hingga fase quarter final kompetisi Liga Eropa, dan berhasil bertengger sebagai runner-up sementara musim ini.Â