Sebagian dari kita tentu pernah mengalami suatu fase di mana kita lebih sering melakukan suatu kegiatan atau aktivitas hanya sekedar ilut-ikutan. Terdengar biasa sih, tetapi sadar tidak, hal tersebut justru menjadi salah satu faktor kamu terlambat untuk mengenali potensi diri yang kamu miliki.Â
Proses mengenali potensi diri sendiri itu jauh sangat penting jika kita tahu apa langkah sederhana pertama kali yang bisa kota lakukan untuk dapat mengenali potensi diri. Jika mengacu pada KBBI, potensi merupakan sebuah kemampuan, talenta, atau skill yang masih mungkin untuk dikembangkan, ditingkatkan, atau diasah sesuai dengan penunjang yang ada di sekitar kita. Majdi (2007) menyatakan bahwa potensi adalah serangkaian kemampuan, bakat, serta daya yang masih mungkin dapat dikembangkan dan ditingkatkan menjadi sebuah bakat atau kemampuan yang lebih besar.Â
Hal senada juga disampaikan pleh Beirut (2002) yang menyampaikan bahwasannya potensi merupakan serangkaian kemampuan mendasar yang dimiliki tiap manusia untuk dapat dikembangkan dan dioptimalkan sebaik mungkin.Â
Berdasarkan pendapat tersbut, dapat disimpulkan jika potensi merupakan suatu kemampuan diri yang mendasar dan melekat di setiap pribadi manusia yang harus dikembangkan dan ditingkatkan agar hal tersebut dapat berguna bagi keberlangsungan hidup di lingkungan masyarakat. Ada beberapa potensi diri yang penulis telah rangkum yang mungkin dapat dipelajari dan ditemukan dalam kehidupan seseorang antara lain.
1. Kemampuan Dasar Â
Kemampuan dasar seseorang sangat erat kaitannya dengan minat yang disukai oleh seseorang. Tiap pribadi pasti memiliki kemampuan dasar yang melekat pada dirinya ada yang memiliki kemampuan dasar di bidang matematik, olahraga, sastra, seni, teknologi, publik speaking, dan masih banyak lagi. Kita bisa menemukan kemampuan dasar dengan mencoba mencari aktivitas dan mempelajari apa yang kita sukai misalnya sepakbola. Dengan mengikuti pelatihan dan pembinaan olahraga sepakbola tentu yang tadinya biasa-biasa saja justru kemampuan dasar tersebut akan semakin terasah dan lebih baik.
2. Etos Kerja
Etos kerja merupakan ketunan, keuletan, militansi, serta efisiensi yang dimiliki seseorang dalam mengerjakan atau melakukan suatu aktivitas. Untuk menemukan eseani dari etos kerja pada diri sendiri adalah jangan mudah menyerah ketika menemukan kegagalan dan cobalah untuk terus mencoba dan menikmati apa yang sedang kita kerjakan.
3. Kepribadian
Kepribadian merupakan bawaan dari sifat yang mungkin bisa ditemukan dan dimunculkan pada setiap kesempatan. Kepribadian dapat diartikan sebagai suatu pola yang menyeluruh terhadap semua kemampuan yang ada sehingga bisa menjadi ciri khas pembeda dari diri seseorang. Misalnya sifat penyabar, jujur merupakan contoh dari pribadi yang melekat pada karakter seseorang yang mungkin untuk dapat dikembangkan ketika kita dihadapkan pada sebuah situasi atau permasalahan tertentu.Â
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk dapat mengenali potensi diri yakni sebagai berikut.
1. Mulai dari diri sendiri
Kita bisa memulai langkah awal dari diri sendiri untuk dapat mencoba suatu hal yang baik. Misalnya kota ingin mencoba menjadi seorang fotografer, tak ada salahnya mencoba memanfaatkan kamera hp untuk memotret apapun yang kita temukan di depan sambil mempelajari apa teknik saja teknik menjadi fotografer yang handal.
2. KonsistensiÂ
Jangan pernah mengatakan menyerah pada setiap usaha jika kita mengalami fase kegagalan. Tak menutup kemungkinan jika kota gagal ada satu langkah atau satu cara kerja yang keliru atau salah kota terapkan. Teruslah mencoba sambil terus berinovasi, kegagalan yang kita dapatkan hari ini, mungkin adalah bagian dari tabungan keberhasilan yang akan kita nikmati suatu saat nanti.
3. Fokus pada tujuanÂ
Pusatkan perhatian pada goal apa yang ingin kita capai. Perhatiann dan pelajari apa peluang serta kesempatan apa yang bisa kita dapatkan, dan tetap semangat.
4. Saran ambil, cibiran atau komentar negatif dari orang abaikan
Selama ini kita mungkin terhambat dan terlambat untuk memulai hal positif karena terlalu memusingkan komentar orang lain tentang kita. Kita terlalu takut untuk memulai dan mencoba karena kita sudah dibuat takut dengan asumsi kegagalan yang didapatkan dari orang lain. Mulai dari sekarang, mulailah dari diri sendiri dan jangan terpengaruh dengan cibiran orang lain karena dapat mengurangi motivasi kerja dan belajarmu.
5. Cintai prosesnya dan cintai kuga amanah tersebut
Proses yang rumit lagi sulit mungkin akan sangat menakutkan untuk dihadapi, tapi ada hikmah terbaik dari setiap ujian berat dalam proses yang dihadapi seseorang yakni kita akan dibentuk dan ditempa menjadi pribadi yang jauh lebih tangguh dan tekun untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Kemudian, kita perlu pula mencintai apa yang telah kita kerjakan, hal tersebut dapat menjadi motivasi kota untuk dapat berinovasi dan menginspirasi guna menghasilkan ide-ide besar di masa depan.
Sekian dari penulis, mohon maaf jika ada kekeliruan dari informasi yang telah ditulis. Sampai jumpa di edisi berikutnya. Terima kasih
#SalamLiterasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H