Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang Guru Muda, ASN, lulusan Universitas Mulawarman tahun 2020, Pendidikan, Biografi, sepakbola, E-sport, Teknologi, Politik, dan sejarah Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kembali Jadi Penonton Piala Dunia, Ada Apa dengan Gli Azurri?

25 Maret 2022   20:00 Diperbarui: 25 Maret 2022   20:07 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto: qatarliving.com )

Kamis dini hari tepatnya tanggal 25 Maret 2022, nampaknya menjadi hari yang kembali memilukan bagi pendukung Timnas Sepakbola Italia terlebih bagi para pemain tim nasional Italia itu sendiri. Bagaimana tidak, sepanjang sejarah keikutsertaan mereka dalam kualifikasi ajang piala dunia 2022 region eropa, mereka kembali mengalami tren negatif yang sebelumnya pernah mereka alami di tahun 2018.

            Ya, tim berjuluk Gli Azurri  tersebut kembali gagal lolos ke putaran final turnamen akbar 4 tahunan yakni Piala Dunia 2022 yang digelar di Qatar. Dalam laga yang berlangsung di Stadion Renzo Barbera, Palermo selama kurang lebih 90 menit tersebut Gianluigi Donarumma beserta kolega harus menelan kekalahan menyakitkan dengan skor yang sangat tipis 0 – 1 melawan tim yang baru berpartisipasi pertama kalinya dalam kualifikasi play-off piala dunia yakni Makedonia Utara. Tampil dengan squad terbaik minus Federico Chiessa yang masih dibekap cidera, anak asuh Roberto Mancini harus mengakui kekalahan setelah gol dari Aleksandar Trajkovski di menit 90+2’ melalui skema tendangan jarak jauh dari luar kotak pinalti sukses menembus gawang Italia yang dikawal oleh penjaga gawang PSG, yakni Gianluigi Donarumma.

            Dengan hasil tersebut, Timnas Italia harus merelakan satu tiket sisa putaran final Piala Dunia direbut oleh Timnas Makedonia Utara dengan syarat mereka harus mengalahkan Squad Selecao das Quinas (timnas Portugal) di partai final Play-off pada Rabu, 30 Maret 2022.

            Setelah laga Italia melawan Makedonia Utara tersebut, muncul banyak pertanyaan dari para penikmat sepakbola di seluruh dunia yakni, ada apa dengan squad Gli Azurri?

Dominasi Bukan Penentu Hasil Akhir

(Dok. ardi)
(Dok. ardi)
Tercatat selama laga berlangsung, Ciro Immobile dan kawan-kawan melepaskan lebih dari 30 tembakan, dengan 5 tembakan di antaranya mengarah ke gawang. Lebih dari itu, mereka juga menguasai jalannya pertandingan dengan presentase hampir 66%. Hal tersebut berbandng terbalik dengan apa yang dipertontonkan oleh timnas Makedonia Utara yang hanya menguasai 34% penguasaan bola, dan melepaskan hanya 4 tendangan dengan 1 ke arah gawang namun manisnya, 1 tendangan justru berhasil masuk kea rah gawang timnas Italia. Dengan materi pemain mumpuni, jika kita bebicara dari mulai sejarah, kualitas tim, kualitas individu, popularitas, hingga jumlah tropi Italia pasti berada di atas. Secara data pun Italia memang jauh sangat mencolok. Namun sepakbola bukan hanya berbicara tentang data, namun fakta di lapangan yang akan menujukkan hasil akhir sebenarnya.

Kesulitan Dalam Penyelesaian Akhir

            Banyak pengamat yang juga telah membahas dalam beberapa kesempatan tentang minimnya jumlah gol yang didapatkan dari para striker timnas Italia dalam 5 laga terakhir pasca mereka berhasil menjuarai Euro 2020. Tercatat Gli Azurri memiliki striker-striker haus gol di liga domestik yang mereka mainkan, mulai dari Cirro Immobile, Joao Pedro, Andrea Belotti, Lorenzo Insigne, Domenico Berardi, Giancomo Raspadori, Moise Kean, dan masih banyak lagi yang silih berganti dipanggil Roberto Mancini guna mengisi kebutuhan tim. Jumlah gol yang hadir justru datang lebih banyak dari second line serta pemain tengah. Hal tersebut menyebabkan kontribusi dari lini serang justru berkurang. Bnerkurangnya kepercayaan diri juga disinyalir menjadi penyebab sulitnya para penyerang Italia mengubah peluang menjadi gol.

Turunnya Performa Jorginho dkk

          Setelah menjuarai Piala Eropa 2020, performa Italia menurun. Terbukti dalam 5 pertandingan terakhir Grup C babak kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa, Timnas Italia justru kesulitan untuk meraih kemenangan.  Dalam 5 pertandingan terakhir yang dijalani tersebut, anak asuh Roberto Mancini hanya sanggup meraih 7 poin dengan rincian 1 kali menang, 4 kali imbang. Sehingga tambahan 7 poin tersebut, hanya mampu mengantarkan Italia bertengger sebagai runner-up grup di bawah Swiss.

Gagal Memanfaatkan Momentum 

            Sejatinya, timnas Italia memiliki kesempatan besar untuk otomastis lolos ke Piala Dunia Qatar 2022, dengan catatan mereka harus mampu mengalahkan timnas Swiss pada pertandingan ke-7 babak kualifikasi grup. Akan tetapi, peluang emas tersebut pupus setelah Italia ditahan imbang Granit Xhaka dan kawan-kawan dengan skor 1-1, sementara di laga pamungkasi Jorginho dan kolega ditahan Irlandia Utara 1-1  dan Swis menang 4-0 melawan Bulgaria.

Federico Chiessa Efek

            Kehadiran sosok Chiessa dalam squad Italia, tak dapat dipungkiri mampu mendobrak kualitas permainan, bahkan di Euro 2020, pemain berusia 22 tahun tersebut mampu menjadi pembeda dengan skill individu yang dimiliki, akselerasi luar biasa, serta tendangan mematikan sanggup mengantarkan Italia menjuarai Euro 2020. Akan tetapi, masalah sebenarnya muncul saat Chiessa absen akibat cedera. Italia terlanjur termakan dengan istilah one man show sehingga ketika pemain tersebut absen, performa tim justru menurun.

Kiper Makedonia Biang Keladi

            Stole Dimitrievski, mungkin menjadi pahlawan besar pada saat laga melawan Italia tersaji. Bagaimana tidak, ia mampu melakukan 5 penyelematan krusial dari 32 total tembakan yang dilepaskan pemain Italia. Rating 7,5 atau lebih mungkin sangat layak diberikan pada pemain yang satu ini.

Domenico Berardi Kurang Hoki

            Winger Sassuolo tersebut berhasil melepaskan 8 tembakan kea rah gawang Makedonia Utara, akan tetapi hanya 2 yang mengarah gawang namun tak menghasilkan satu pun gol. Gagalnya Berardi menjawab kepercayaan yang diberikan Roberto Mancini, menjadikan ia salah satu penyebab dari gagalnya Italia memaksimalkan peran Berardi saat Chiesa Absen.

Sobat Bloger, itulah beberapa fakta menarik setelah gagalnya timnas Italia menembus perhelatan akbar Piala Dunia 2022 di Qatar. Walaupun gagal, Italia tetap lah Italia, Negara dengan tradisi serta prestasi luar biasa di sepakbola dunia. Berhasil menjuarai Piala Dunia 2006, dan mampu menjadi kampiun di ajang Euro 2020 mungkin menjadi pelepas dahaga sementara bagi para pendukung timnas Italia. Semangat Italia, forza Gli Azurri.

Jika ada kekurnagan dan kekeliruan dalam penyajian informasi penulis mohon maaf, dan jika sobat ada pendapat lain atau komentar tentang fakta menarik seputar timnas Italia, bisa tuliskan di kolom komentar ya, selamat malam..

#SalamLiterasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun