Mohon tunggu...
Udi H. Pungut
Udi H. Pungut Mohon Tunggu... profesional -

mantan ketua KLOMPENCAPIR; penumpang setia KA ekonomi bersubsidi Jabotabek; donatur tetap WARTEG.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seandainya Saya Bupati Bekasi

12 Maret 2012   10:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:10 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekasi Lokasi Ramah Investasi” itu visi pembangunan Kabupaten Bekasi jika saya sebagai Bupati. Mengapa Investasi? Pembangunan apapun, termasuk pembangunan mutu Sumberdaya Manusia (SDM) hanya akan terjadi apabila ada investasi. Investasi oleh siapa? Investasi oleh semua, pemerintah, penduduk Bekasi sendiri, dan penduduk dari luar Bekasi—termasuk asing!

Teori ekonomi (yang paling sederhana) mengajarkan kita bahwa satu-satunya submber pertumbuhan adalah investasi. Bukan tempatnya saya menjabarkan teori itu di sini. Singkatnya, kemajuan di bidang apapun, termasuk kemajuan ekonomi dan sosial, berawal dari peningkatan modal. Pertambahan modal berarti investasi. Jika kita bicara modal, jangan berpikir hanya berbentuk uang, mesin, peralatan dan sejenisnya. Modal adalah kemampuan kita untuk melakukan produksi, berkegiatan dan berkembang.

Bagaimana kita dapat mewujudkan visi itu? Perlu kerja keras melelahkan memang, tapi bukan sesuatu yang tidak masuk akal. Ada empat prasarat untuk mencapai visi “Bekasi Lokasi Ramah Investasi” yaitu: (1) SDM berkualitas; (2) infrastruktur tersedia dan berkualitas; (3) Regulasi transparan dan (4) birokrasi bersih dan efektif.

Bagaimana mewujudkan empat enabling condition tersebut? Inilah programnya:

Satu: (1) menambah alokasi anggaran pendidikan terutama pendidikan kejuruan dan keterampilan  praktis; (2) memberantas nepotisme rekruitmen tenaga kerja (TK) oleh perusahaan termasuk menghilangkan peran calo TK berkedok yayasan; (3) menambah alokasi anggaran pembangunan jalan terutama dari dan ke sentra produksi; {pengurangan alokasi anggaran selain (1) dan (3)} (4) menampung masukan semua stakeholder untuk inventarisasi dan revisi semua perda perekonomian yg tidak ramah investasi (5) mengurangi kontak langsung dalam pengurusan izin dan proses administrasi pemerintahan (membangunan sistem on-line); (6) Moratorium penerimaan pegawai pemda; (7) rasionalisasi jumlah pegawai pemda dengan uji kompetensi seluruh eselon dan tingkatan pegawai.

Sementara ini, tidak ada satupun kandidat Bupati Bekasi yang berani pasang program seperti di atas. Dengan modal milyaran rupiah, mereka lebih memilih program populis yang sejatinya TIDAK AKAN PERNAH MEMBUAT BEKASI MENJADI LEBIH BAIK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun