Ajri atau Ujur dalam bahasa Arab artinya
bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia adalah upah atau ongkos, sekarang perhatikan
kisah dalam kitab suci Al-Quran< ?xml:namespace prefix = o ns = "urn:schemas-microsoft-com:office:office" />
Yunus (10) : 72
10.72. Jika kamu
berpaling (dari peringatanku), aku tidak meminta upah sedikitpun dari padamu. upahku tidak lain hanyalah dari Allah belaka, dan aku
disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri
(kepada-Nya)".
Nabi Nuh tidak minta
upah ke kaumnya
Hud (11) : 29
11.29. Dan (dia
berkata): "Hai kaumku, aku tiada meminta harta benda kepada kamu (sebagai upah) bagi seruanku. upahku hanyalah dari Allah dan aku
sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya
mereka akan bertemu dengan Tuhannya, akan tetapi aku memandangmu suatu kaum
yang tidak mengetahui".
Nabi Nuh tidak minta
upah ke kaumnya
26.109. Dan aku
sekali-kali tidak minta upah
kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku
tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Nabi Nuh tidak minta
upah ke kaumnya
Hud (11) : 51
11.51. Hai kaumku,
aku tidak meminta upah kepadamu
bagi seruanku ini. upahku tidak
lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu
memikirkan(nya)?"
Nabi Hud tidak minta
upah ke kaumnya
Yusuf (12) : 104
12.104. Dan kamu
sekali-kali tidak meminta upah
kepada mereka (terhadap seruanmu ini), itu tidak lain hanyalah pengajaran bagi
semesta alam.
Nabi Yusuf tidak
minta upah ke kaumnya
Ash-Shu'ara (26) :
127
26.127. Dan
sekali-kali aku tidak minta upah
kepadamu atas ajakan itu; upahku
tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Nabi Hud tidak minta
upah ke kaumnya
Ash-Shu'ara (26) :
145
26.145. Dan aku
sekali-kali tidak minta upah
kepadamu atas ajakan itu, upahku
tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Nabi Saleh tidak
minta upah ke kaumnya
Ash-Shu'ara (26) :
164
26.164. Dan aku
sekali-kali tidak minta upah
kepadamu atas ajakan itu; upahku
tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Nabi Luth tidak minta
upah ke kaumnya
Ash-Shu'ara (26) :
180
26.180. dan aku
sekali-kali tidak minta upah
kepadamu atas ajakan itu; upahku
tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
Nabi Syu’aib tidak
minta upah ke kaumnya
Ash-Shu’ara (42) : 23
Dzalikal-ladzii
yubasy-syirullahu 'ibaadahul-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati qul laa
asalukum 'alaihi ajran ilaal mawaddata fiil qurba waman yaqtarif hasanatan
nazid lahu fiihaa husnan innallaha ghafuurun syakuurun
42.23. Itulah
(karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba- hamba-Nya yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu
sesuatu upahpun atas seruanku
kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan
kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri .
Nabi Muhammad meminta
upah atas seruannya
Menarik
sekali bukan ? ada pesan khusus disini tatkala Nabi nabi yang lain tidak
meminta upah, justru Nabi Muhammad diperintahkan meminta upah oleh Allah swt,
ada pesan penting disini untuk umatnya Nabi Muhammad.
Hanya
khusus untuk Nabi Muhammad saw yang diperintahkan meminta upah atas seruannya
maka sangat menarik sekali untuk mencermati makna illaa
almawaddata fii alqurbaa i dengan penjelasan upah dan ganjaran hakiki
yang dimaksud adalah bermakna ajr ukhrawi atau akhirat, Upah ini memberikan
manfaat bagi yang menerimanya, sementara mawaddah (cinta berlebih, isyq) dan
mahabba (cinta) terhadap dzawilqurba adalah untuk kepentingan pecinta bukan
untuk kepentingan Nabi Saw.
Disini
kata qurba berasal dari kata dasar qarib harfiahnya yang paling dekat, sehingga
tidak ada ruang untuk menjadi ragu bahwa yang dimaksudkan adalah berhubungan
darah atau keturunan sedarah, sudahkah kita mengenal keturunan Nabi Muhammad
saw? Jika tak mengenal bagaimana mau mawaddah ( mencintai ), jika tak kenal maka
tak sayang lalu bagaimana jika kelak kita dimintai tanggung jawab upah oleh
Nabi Muhammad saw?, Nabi berpesan pada umatnya lewat kalimat bijak “ bayarlah
upah pekerja sebelum keringat mereka kering “,
Pesan
upahsecara menakjubkan sekali
berkorelasi dengan bacaan sholawat “ Ya Allah sampaikan sholawat untuk Muhammad
dan keluarga Muhammad “
Kesepakatan
nya adalah setiap ayat suci kandungan dari Al-Quran berlaku hingga akhir zaman,
berarti memang keturunan Rasul saw masih akan ada hingga akhir zaman, jika
keturunan Rasul saw terputus maka menjadi sangat tidak mungkin karena akan
terjadi hal bertentangan antara ayat yg satu dengan ayat yg lainnya.
Kenalilah
keturunan Nabi saw, cintai mereka sehingga kita sudah membayar upah yang
diminta oleh Nabi Muhammad saw.
Mohon
maaf lahir dan batin untuk Nabi Muhammad saw
Sumber:
Zamakhsyari
dalam hal ini menjelaskan: “al-Qurba adalah mashdar sepert zulfa dan al-busyra,
yang bermakna al-qirabah dan maksudnya pada ayat adalah “ahlul qurba”.
Al-Kassyaf, jil. 3, hal 81, terkait surah al-Syura ayat 23.
Al-Bukhari di dalam
Sahihnya,[15] dari Ibnu Abbas RD bahwa dia ditanya tentang firman :…” kecuali
kasih sayang kepada kekeluargaan. ” Dia berkata: Itulah adalah kerabat
Rasulullah SAW. Al-Tabari dalam Tafsirnya, [16] dari Sa’id bin Jubair tentang
firman, Surat al-Syura ‘(42): 23 )…..” Katakanlah: “Aku tidak meminta upahmu
sesuatu upahpun atas seruanku kecuali kasih sayang kepada kekeluargaan . ” Dia
berkata: Itulah adalah kerabat terdekat Rasulullah SAW.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H