Mohon tunggu...
Adji Widagdo
Adji Widagdo Mohon Tunggu... -

Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mohon Maaf Lahir dan Batin untuk Nabi Saw

20 Agustus 2012   22:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:30 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nabi Syu’aib tidak
minta upah ke kaumnya

Ash-Shu’ara (42) : 23

Dzalikal-ladzii
yubasy-syirullahu 'ibaadahul-ladziina aamanuu wa'amiluush-shaalihaati qul laa
asalukum 'alaihi ajran ilaal mawaddata fiil qurba waman yaqtarif hasanatan
nazid lahu fiihaa husnan innallaha ghafuurun syakuurun

42.23. Itulah
(karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba- hamba-Nya yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta kepadamu
sesuatu upahpun atas seruanku
kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan
kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu.
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri .

Nabi Muhammad meminta
upah atas seruannya

Menarik
sekali bukan ? ada pesan khusus disini tatkala Nabi nabi yang lain tidak
meminta upah, justru Nabi Muhammad diperintahkan meminta upah oleh Allah swt,
ada pesan penting disini untuk umatnya Nabi Muhammad.

Hanya
khusus untuk Nabi Muhammad saw yang diperintahkan meminta upah atas seruannya
maka sangat menarik sekali untuk mencermati makna
illaa
almawaddata fii alqurbaa
i dengan penjelasan upah dan ganjaran hakiki
yang dimaksud adalah bermakna ajr ukhrawi atau akhirat, Upah ini memberikan
manfaat bagi yang menerimanya, sementara mawaddah (cinta berlebih, isyq) dan
mahabba (cinta) terhadap dzawilqurba adalah untuk kepentingan pecinta bukan
untuk kepentingan Nabi Saw.

Disini
kata qurba berasal dari kata dasar qarib harfiahnya yang paling dekat, sehingga
tidak ada ruang untuk menjadi ragu bahwa yang dimaksudkan adalah berhubungan
darah atau keturunan sedarah, sudahkah kita mengenal keturunan Nabi Muhammad
saw? Jika tak mengenal bagaimana mau mawaddah ( mencintai ), jika tak kenal maka
tak sayang lalu bagaimana jika kelak kita dimintai tanggung jawab upah oleh
Nabi Muhammad saw?, Nabi berpesan pada umatnya lewat kalimat bijak “ bayarlah
upah pekerja sebelum keringat mereka kering “,

Pesan
upahsecara menakjubkan sekali
berkorelasi dengan bacaan sholawat “ Ya Allah sampaikan sholawat untuk Muhammad
dan keluarga Muhammad “

Kesepakatan
nya adalah setiap ayat suci kandungan dari Al-Quran berlaku hingga akhir zaman,
berarti memang keturunan Rasul saw masih akan ada hingga akhir zaman, jika
keturunan Rasul saw terputus maka menjadi sangat tidak mungkin karena akan
terjadi hal bertentangan antara ayat yg satu dengan ayat yg lainnya.

Kenalilah
keturunan Nabi saw, cintai mereka sehingga kita sudah membayar upah yang
diminta oleh Nabi Muhammad saw.

Mohon
maaf lahir dan batin untuk Nabi Muhammad saw

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun