Mohon tunggu...
Kohar Amir
Kohar Amir Mohon Tunggu... -

Tertarik masalah sosial dan politik. Benci politikus busuk dan koruptor

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bijak Menjadi Penumpang Taksi Online

15 Agustus 2017   15:09 Diperbarui: 15 Agustus 2017   17:31 901
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang driver taxi online dating dengan mobil inovanya yang telah hancur kacanya di bagian belakang dan dua jendela sampaing.   Body  mobilnya juga tidak luput dari penyok akibat hantaman benda keras. Driver tersebut baru saja mendapat malapetaka akibat kecerobohan dan sifat tidak bijaksana dari penumpangnya.

Dari aplikasinya dia mendapat order senilai Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah). Ketika dijemput masuklah seorang Ibu, tanpa rasa curiga diapun menjalankan mobilnya.  Selang beberapa meter dia punya firasat kurang baik. Dari kaca spionnya dia lihat ada becak mengikutinya.  Driver tersebut bertanya kepada penumpangnya, ternyata dia baru saja membatalkan tawar menawarnya dengan si abang becak dan memilih naik taxi online. Tentu saja si abang becak tidak terima. Dan mobil Inova tersebut menjadi target  kemarahannya.

Malang tidak dapat ditolak, ternyata jalan mengalami kemacetan. Tidak ampun lagi mobil mulus itu menjadi amukan tukang becak yang kalap. Tidak berhenti sampai di situ drivernya juga diserang, matanya terluka walau tidak membahayakan bola matanya. 

Driver lain walau  tidak separah kejadian di atas, juga mengalami masalah yang sama dengan penumpang lain. Dia mendapat order senilai Rp. 12.000. Menjelang tiba ditempat tujuan, beberapa kali penumpangnya merubah tujuan. Walau tidak jauh, namun itu memperlama penghantaran. Akhirnya dia minta berhenti di ATM yang kondisi lalu-lintasnya padat.  Rupanya selama perjalanan dia tidak mempersiapkan uang pembayaran. Baru setelah mobil berhenti dia membuka tas unt mengambil uang pembayaran.

Akibat berhenti lama menunggu Ibu tersebut mencari uang, pengendara lain banyak yang membunyikan klakson. Karena paniknya, setelah membayar Ibu tersebut membuka pintu tanpa melihat sekeliling, akhirnya pintu menghantam pengendara sepeda motor.

Dua contoh di atas merupakan  hal yang biasa dihadapi para driver pengemudi online.  Karena taripnya yang murah, maka hampir semua lapisan masyarakat bisa menggunakan jasanya.  Akibatnya berbagai karakter penumpang pasti pernah dihadapi para driver ini. Masuk lorong sempit yang tdk ada jalan putarnya dan akhirnya harus mundur, jadi menu yang biasa....

Dibawah ini beberapa contoh yang sebaiknya harus diperhatikan para penumpang:

1.        Karena tarip Taxi Online khususnya GoCar dan Grab adalah fixed rate dan sudah diketahui ketika pemesanan, maka akan sangat membantu kalau penumpang menyediakan uang pas, apabila pembayaran menggunakan uang tunai Penggunaan Gopay dan GrabPay akan sangat membantu. Kalaupun harus ada uang kembalian, sebaiknya disampaikan dulu ke driver.

2.        Tentukan titik penjemputan secara otomatis, lakukan di luar ruangan agar penentuan koordinat GPS bisa lebih akurat. Ketika titik penjemputan ditentukan dengan cara edit  dan memilih alamat yang sudah tersave di google, akan  ada kemungkinan salah menjemput.

3.        Tentukan titik penghantaran dengan alamat yangakurat, atau minimal mendekati.  Pengalaman yang sering penulis hadapi adalah titik penghantaran tidak spesifik.  Sebagai contoh kalau di Jakarta, tentu akan membingungkan kalau tujuannya Cuma ditulis Jl. Gatot Subroto.  Karena jl. Gatot Subroto tentu panjang, dan ini akan menentukan tariff.

4.        Karena driver GoCar, Grab maupun Uber memiliki target Trip, maka sebaiknya tidak membuat pemberhentian di luar yang disepakati dalam aplikasi. Pemberhentian sebaiknya juga jangan terlalu lama, karena akan merugika Driver.

5.        Jangan melakukan pembatalan karena alasan yang tidak urgent, karena hal tersebut sangat mempengaruhi performance driver yang mempengaruhi penerimaan bonus. Jangan sampai tindakan pengcancelan menjadi tindakan dzalim anda, karena menyebabkan driver gagal memperoleh bonus yang ditunggu keluarganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun