Mohon tunggu...
Nur Jamaludin
Nur Jamaludin Mohon Tunggu... -

Sosial Enterpreneur, Peneliti, Dosen dan Aktifis Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

'Pekerjaan Rumah Ekonomi' Airin

13 April 2016   13:39 Diperbarui: 13 April 2016   13:49 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pertanyaan kedua yang bisa kita jawab adalah persoalan keberlajutan pertumbuhan di kota Tangsel. Seperti disinggung di atas bahwa pertumbuhan Tangsel sangat ditopang oleh sektor real estate dan kontruksi. Keduanya memiliki tipologi bisnis yang sama yakni binis yang sangat membutuhkan land space. Tangsel sebagai kota kecil dengan luas hanya 147,19 Km² dengan tingkat kepadatannya lebih dari 8000 jiwa per km2 tentu akan menjadi hambatan tersendiri bagi bisnis real estate dan kontruksi.

Perlahan tapi pasti, para pengembang akan kesulitan untuk mendapatkan lahan yang kompetitif untuk bisnis mereka. Tanpa di sadari, hal ini sudah terjadi hari ini, dimana para pengembang sudah mencari daerah ”jajahan” baru di sekitar Tangsel. Efek yang ditimbulkan jika lahan sudah tidak kompetitif lagi di Tangsel tentu akan menurunnya investasi di sektor ini. Jika hal ini terjadi, sudah bisa dipastikan bahwa sumber penopang pertumbuhan Tangsel sudah tidak akan seproduktif tahun-tahun sebelumnya.

Di luar faktor space, pertumbuhan tangsel yang sangat ditopang oleh bisnis-bisnis padat modal menyisakan persoalan sendiri yakni begitu rentannya pertumbuhan tersebut karena sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global, fluktuasi nilai tukar dan kondisi makro lainnya. Karenanya terus menggantungkan diri dari sektor-sektor utama di atas akan menimbulkan persoalan ekonomi di kemudian hari.

Airin di masa awal pemerintahannya kelak di tahun 2016 sudah harus memberikan perhatian di sektor-sektor yang bertumpu pada pemberdayaan usaha kecil dan menengah, pelaku koperasi dan industri kreatif. Hal ini tidak bisa ditawar mengingat laju pertumbuhan penduduk di Tangsel cukup tinggi, juga belum tereksplorasi dengan baiknya potensi umkm di Tangsel. Meningkatkan keberpihakan kebijakan ekonomi kepada pelaku koperas dan UMKM bukan saja akan meningkatkan kualitas pertumbuhan tapi juga dia akan meningkakan keberlajutan pertumbuhan itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun