Sst! Oma mendekat tubuh saya.
Anak muda, kau tidak tahu. Pesona punya daftar cinta yang panjang. Di bisa tertawa dan mendengarkan setiap lelaki. Tapi sayang,kau sama seperti lelaki lain-lainnya.Kau tidak akan pernah bisa melihat ribuan luka yang telah mati di hatinya. Â Segala hal yang membebani hatinya. Lanjut Oma itu.
Tapi ....? Sergah saya
Psst! Apakah kamu menginginkan dia luar biasa, ceria, dan selalu benar? Tanya Mbah itu.
Saya hanya bisa tertunduk dan kembali merekam kembali hubungan saya dengan Pesona selama ini.
Embah, maafkan saya Jonkompos ini! Kata saya lirih.
Lalu sang mbah menggamit saya ke luar rumah dan terlihat satu kuburan di pekarangan. Saya membaca tulisan di papan batunya.
"Aku bisa menciumu dengan gembira sambil pergi. Dan apa yang terjadi, sayangku, saat kamu pergi? Kamu tidak akan pernah tahu"
Ini kubur Pesona! Kata embah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H