Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kafe Ketiga

13 Juni 2024   15:44 Diperbarui: 13 Juni 2024   15:59 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pixabay.com

Nona! Saya akan melintasi jurang itu dan melapisi bekas luka kamu dengan salep cinta agar rasa sakit itu berakhir! Tegas saya nekat.

Sontak perempuan itu berdiri, lalu jalan melesat coba meninggalkan saya. Saya bereaksi kilat dan membuntut di belakangnya.
Hingga tiba di pintu kafe, seorang pengunjung pas  di tepi pintu, menghadang dan mencengkeram kuduk saya.

Hei! Teriak saya histeria. Tapi lengan lelaki besar itu begitu teguh membuat tubuh saya tergantung.
Dengar tuan! Aku bilang kau tidak pergi ke kafe ketiga! Lepaskan perempuan itu! Bentaknya.

Saya masih berontak meski lobet.
Hei tuan! Buka mata anda! Kau lihat semua lelaki yang duduk di dalam kafe ini! Lihat! Paksa lelaki penganggkat saya.

Saya membuka mata lebar dan memperhatikan satu persatu dari puluhan mereka. Wajah mereka terlihat putih beku, sinar matanya sayu satu pandang. Para lelaki itu tampak lunglai seperti tak bertulang, bertopang dagu dan sebagian meletakkan kepalanya di kayu meja. Ya, semua lelaki di kafe ini bengong, seragam seperti orang hilang harapan.

Apa ini? Tanya saya.
Para lelaki itu telah melewati kafe ketiga! Jawab lelaki gendut pencengkeram tengkuk saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun