Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia-Filipina: 2-0, Eforia di Balik Sepak Bola Pragmatis STY

12 Juni 2024   15:42 Diperbarui: 12 Juni 2024   15:49 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia vs Filipina (SUGBK), Jakarta, Selasa (11/6/2024) (Sumber: Adil Nursalam/Kompas.com)

Dapat kita saksikan bahwa bagaimana mungkin jarak garis tengah Timnas ke garis serang seringkali terlalu lebar sehingga menyulitkan Haye dan Nathan untuk melakukan hub to hub. 

Kerap kehilangan bola karena umpan yang kependekan atau kepanjangan, hampir semua bola umpan menjadi lintasan bola yang longgar yang mesti diolah kembali oleh penerima. Beruntung kita punya Calvin Verdonk yang seperti Vinicius (Real Madrid), dia bisa mengolah bola-bola operan jenis apapun yang diterimanya.

Terlalu banyak pemain Timnas berkerumun sejajar di depan kotak enam belas Filipina, sehingga umpan silang dari sayap selalu miss.

Demikian pula seringnya umpan praktis lambung langsung ke depan ala Real Madrid yang sangat pragmatis untuk mencuri gol singkat, namun tidak sesuai sikon.

Sayang memang, seharusnya kita bisa menonton atraksi lebih dari yang seharusnya dari suatu Timnas seperti saat mengalahkan Korsel di laga U-23 Asia,

Sementara Timnasturalisasi yang sedang mekar dan berkelas dengan taburan bintang dengan level major cuma bermain pragmatis, shingga menjadi tim dengan set back ke sepakbola demi kemenangan semata.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun