Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Risalah Cinta

5 Juni 2024   23:45 Diperbarui: 6 Juni 2024   00:08 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pixabay.com

Saya memandang wajahnya yang pink bersemu malu.
Tidak apa!
Malu!

Selanjutnya kami berjalan berpegangan sepanjang side walk, menikmati rembulan yang rendah berwarna pucat yang terdifraksi ke dalam air danau di sepanjang setapak.

Saya jadi terbawa perasaan (baper) dengan peristiwa romantis ini, sementara Maya merebahkan lehernya di lengan saya.

Kami melangkah tanpa suara kecuali suara jangkrik atau orong-orong, saya kurang familier, tapi mengenhance panorama menjadi seperti halaman muka handphone.

Hingga tak terasa, kami telah berada pas di muka rumahnya, Maya berpaling dengan gestur manjah memandang ke dalam bola mata saya.

Apakah kita jadian? Tanyanya pelan.
Saya tidak berkata, hanya mengambil tangannya.

Saya sedang menuliskannya Maya... Jawab saya selembut mungkin.
Wajah glance nya tampak sedikit menyurut, barangkali tidak sesuai harapannya, namun Maya adalah perempuan yang indah.

Kamu harus segera menyelesaikan tulisan risalah cinta itu. Supaya kita tidak terkatung-katung kayak begini! Katanya nyaris tak terdengar.

Saya berjanji akan merampungkan risalah cinta malam ini, Maya! Balas saya semanis mungkin.
Baiklah aku percaya kepadamu! Lalu Maya berjinjit dan mencium pipi saya kemudian melangkah menuju pintu rumahnya yang asri.

Saya melanjutkan langkah saya menuju tempat tinggal saya dengan lebih cepat dari semula, biar saya tidak lama menunda menyelesaikan Risalah Cinta yang telah separuh jadi di laptop saya.

Tiba di rumah saya langsung bekerja, menuliskan Risalah Cinta Maya. Sampai waktu menunjukkan pukul duapuluh empat, saya merasa tulisan saya sudah lengkap dan sempurna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun