Sabtu pagi aku mendengar suara lain
Itu bukan suara Sabtu
Tapi itu suara kamu
Aku berlari ke jendela menyingkap gordin
Aku  menemukan matahari jatuh
Tak ada lagu yang menahannya
Tak juga sayap-sayap kepak menyangganya
Apakah hari akan runtuh?
Aku mendengar suara lolong
Itu bukan suara Sabtu
Tapi itu lolongan kamu
Aku berlari membuka lorong
Di luar pagi tinggal separuh
Mereka telah membawa sebelah pagi
Tangan mereka membekap  leher sedekat paruh
Sehingga kamu tergantung tak berdaya setengah mati
Aku mematung
Memandangi matamu menggantung
Tak lagi pagi jantan berkokok
Mereka ke pasar menjualmu di leher tercokok
Hari ini aku kehilangan Sabtu
Sabtu itu nama sayang  yang kuberikan kepadamu
ayam jantan tetanggaku